Posts

Fenomena Sosial di Era Digitalisasi

Image
           Tentang Literasi  Martha C. Pengington ( 1996:186 ) mengatakan bahwa, secara fakta dokumen tertulis dapat survive lebih lama dibandingkan manusia itu sendiri, karena bahasa tulisan mudah dipelihara dari generasi sesuatu ke generasi berikutnya. 

HIDUP INI, SEPERTI TEKA TEKI

Image
Ku terdiam tak bersuara Isak tanggis pecah mengelegar bagai halilintar Namun, ku tetap diam dan berusaha tegar Biarlah tangisan ku kurasakan dengan kesendirian. Cukup relung hati ini berbicara Sudah-sudahlah, meskipun rasa masih terisak Sembilu. Namun, seolah-olah biasa saja. Semua atas takdirnya, semua atas kehendaknya. Jangan engkau vonis dengan segala alur logika.. Jangan engkau vonis segala hitungan angka-angka.. Memang setiap insan wajib berusaha.. Sebelum takdir berbicara.. Qodo dan qadar itulah patokan ilaliah yang berbicara. Setiap insan memiliki hak untuk mengungkap segala alasan-alasan sebab dan akibat. Mengungkap,menguraikan segala keluh kesahnya.itulah manusia mahluk lemah penuh keterbatasan asa.. Kebahagia, kesedihan, kesengsaraan, luka maupun lara. Memang melodi kehidupan yang Kadang, harus, kita jalani baik merangkak, berjalan lambat, jatuh, berdiri lagi dan

NAKAL

NAKAL                                                         Karya: sastra dinata   “Keluar kamu dari kelas ini !” teriak pak Redi. Suara nya menggelegar bahkan terdengar sampai ruang guru yang tidak begitu jauh dari kelas ku. Aku begitu ketakutan mendengar suara itu hingga keringat ku mengalir deras sampai kaos dalam ku terasa basah. Hari itu saya melanggar perjanjian yang saya dan pak Redi sepakati, aku telat masuk kelas. Padahal saya sudah sering diperingati oleh pak Redi yang memang wali kelas saya. Bukan hanya pak Redi yang memperingati saya tapi juga hampir semua guru. Saya pun keluar dari kelas dengan kepala tertunduk dan langkah kaki pun tak menentu haru berjalan kemana. Saya pun menyendiri dibawah pohon sambil memikirkan apa yang harus saya lakukan. “kring…kring…” tak terasa waktu pulang telah tiba, ku coba untuk menemui pak Redi yang duduk sambil ngobrol dengan pak Yosa. “pak” ku coba membuka suara “pak….” Lagi ku coba sapa pak Redi. Namun, iya tak menghiraukan sapaan

Laok Pemetung gelarni ( Laut Pemetung namanya )

Image
Tambahkan teks LAOK PEMETUNG GELARNI ( LAUT PEMETUNG NAMANYA ) I   ndah hanya itu yang pas untuk sebuah pemandangan alam yang di ciptakan yang Maha Kuasa.   Hilir mudik berganti entah itu berkendaraan roda dua atau roda empat.  Bujang gadis sambil tertawa ria,  anak - anak berenang dengan suka ria menikmati dinginnya air laut yang mulai nampak surut. Di iringi dengan demburan  ombak yang beralun-alun. "L aut Pemetung",namanya. di sebelah Samudera Hindia. Letak yang begitu strategis dan pas untuk kreasi keluarga.   Cocok untuk kalangan Melenia yang pas mencari tempat rekreasi keluarga. Memang aga jauh dari wilayah perkotaan apalagi dari Labuhan Jukung sebagai Icon Destinasi Pariwisata Khususnya Di Kabupaten Pesisir Barat Tepatnya Di Pekon ( Desa)   Kampung Jawa Kecamatan Pesisir Tengah.   Lalu alamat dimana guys? Oke,   guys   Tempatnya diantara Pekon Walur dan Pekon Lintik..   Kok, sepertinya ada tapal batas..   " O

Mencegah lebih baik mengobati

Image
Pentingnya Edukasi    ( Pengetahuan ) pengunaan masker di masa wabah covid 19 dilingkungan sekitar Oleh : Ekalaya irpan pamuji,S.Sos               S emenjak wabah Corona Covid-19. masyrakat Indonesia baik masyrakat Perkotaan maupun masyrakat Pedesaan saat ini selalu waspada. Mengapa demikian menurut   Sumber yang Valid data dari Team Gugug Tugas Percepatan Penangulangan   COVID – 19. Khususnya Indonesia yang terpapar Positif sebanyak 23.165, Sembuh 5.877 sedangkan yang Meninggal 1.418. Update terakhir tanggal 26 Mei 2020.   Dari data tersebut perlu digarisbawahi bahwa. Masyarakat indonesia perlu diedukasi atau   diberikan semacam sosialiasi akan bahaya penyebaran virus Covid – 19 . baik ditingkat kampus, sekolah, wilayah perkampungan sampai kepelosok-pelosok negeri. Tujuannya tidak bukan hanya untuk saling berbagi pengetahuan dan mengurangi tingkat penyebaran. Sehingga perlu adanya formula secara sosiologis. Agar nantinya masyarakat lebih peka terhadapa “