Fenomena Sosial di Era Digitalisasi
NAKAL
- Get link
- X
- Other Apps
NAKAL
“Keluar kamu dari kelas ini !”
teriak pak Redi. Suara nya menggelegar bahkan terdengar sampai ruang guru yang
tidak begitu jauh dari kelas ku. Aku begitu ketakutan mendengar suara itu
hingga keringat ku mengalir deras sampai kaos dalam ku terasa basah. Hari itu
saya melanggar perjanjian yang saya dan pak Redi sepakati, aku telat masuk
kelas. Padahal saya sudah sering diperingati oleh pak Redi yang memang wali
kelas saya. Bukan hanya pak Redi yang memperingati saya tapi juga hampir semua
guru.
Saya pun keluar dari kelas dengan kepala tertunduk dan langkah kaki pun
tak menentu haru berjalan kemana. Saya pun menyendiri dibawah pohon sambil
memikirkan apa yang harus saya lakukan. “kring…kring…” tak terasa waktu pulang
telah tiba, ku coba untuk menemui pak Redi yang duduk sambil ngobrol dengan pak
Yosa. “pak” ku coba membuka suara “pak….” Lagi ku coba sapa pak Redi. Namun,
iya tak menghiraukan sapaan ku yang memang ingin sengaja ingin menemui nya.
“mungkin ia lagi marah “ pinta ku dalam hati.
Ketika sampai dirumah, terlihat tak ada satu pun orang dirumah. “mungkin
bapak dan ibu lagi kesawah dan mungkin juga adikku ikut kesawah pula”pinta ku
dalam hati yang mencoba untuk menenangkan diri. Langsung ku ambil air minum dan
meletakkan tas ku, aku pun berbaring diatas tempat tidur sambil memikirkan
keadaan ku. “apa benar semua orang disekeliling ku tidak akan memperdulikan aku
lagi?” ku coba bertanya pada diri sendiri.
“lalu,
apa aku selama ini salah?
Apa aku sering menyakiti perasaan
guru-guruku?”
semua
pertanyaan muncul sendiri dibenakku. Memang, aku dikenal sebagai anak
nakal,
sering menyakiti teman, paling rebut dikelas, sering terlambat dan juga sering
dikatakan guru sebagai siswa yang tidak menghargai guru. Tapi, dalam hatiku tak
pernah ada niat sedikit pun untuk menyakiti hati teman-teman dan guruku.
Entahlah, semua seperti membenci ku.
“ohh tuhan….. aku ingin semua menyayangi ku…. Biarlah aku nakal tapi
jangan sampai menyakiti hati orang-orang yang ada disekeliling ku” ucap hati ku
yang penuh harapan dan penyesalan. “atau mungkin aku harus berganti nama sesuai
yang dikatakan tetangga ku” tiba-tiba mulutku terucap sendiri dan mata ku
tiba-tiba terasa gelap hingga akhir nya aku pun tertidur.
Alumni Siswa SMAN 1 Pesisir Selatan
Angkatan 2018
Comments
Post a Comment