Ku terdiam tak bersuara Isak tanggis pecah mengelegar bagai halilintar Namun, ku tetap diam dan berusaha tegar Biarlah tangisan ku kurasakan dengan kesendirian. Cukup relung hati ini berbicara Sudah-sudahlah, meskipun rasa masih terisak Sembilu. Namun, seolah-olah biasa saja. Semua atas takdirnya, semua atas kehendaknya. Jangan engkau vonis dengan segala alur logika.. Jangan engkau vonis segala hitungan angka-angka.. Memang setiap insan wajib berusaha.. Sebelum takdir berbicara.. Qodo dan qadar itulah patokan ilaliah yang berbicara. Setiap insan memiliki hak untuk mengungkap segala alasan-alasan sebab dan akibat. Mengungkap,menguraikan segala keluh kesahnya.itulah manusia mahluk lemah penuh keterbatasan asa.. Kebahagia, kesedihan, kesengsaraan, luka maupun lara. Memang melodi kehidupan yang Kadang, harus, kita jalani baik merangkak, berjalan lambat, jatuh, berdiri lagi dan...