Fenomena Sosial di Era Digitalisasi

Image
           Tentang Literasi  Martha C. Pengington ( 1996:186 ) mengatakan bahwa, secara fakta dokumen tertulis dapat survive lebih lama dibandingkan manusia itu sendiri, karena bahasa tulisan mudah dipelihara dari generasi sesuatu ke generasi berikutnya. 

" LITERASI DIGITAL BAGI KALANGAN PENDIDIKAN DAN PESERTA DIDIK DI ERA DIGITAL "

" LITERASI DIGITAL BAGI KALANGAN PENDIDIKAN DAN PESERTA DIDIK

  DI ERA DIGITAL "

Ekalaya Irpan Pamuji,S.Sos


Sumber: Kominfo Kab. Pesisir Barat

Setiap orang memiliki pengalaman berbeda dan pengalaman perlu pengorbanan dan usaha. Pepatah mengatakan “Pengalaman adalah guru yang paling berharga”. Hal itulah yang saya rasakan dan saya alami. Beberapa minggu yang lalu saya mengikuti kegiatan IHT (In House Traning ) dalam kegiatan Sekolah pengerak  yang alhamdulliah sekolah kami diberikan kepercayaan oleh pihak Kementrian kebudayaan dan Riset Tehnologi.

Dalam proses kegiatan tersebut, sembari mendengar paparan dari para Narasumber. Ibu Ani nama samaran selaku Waka Humas, memanggil saya dengan tergesa-gesanya. Pak Eka!, Pak Eka! Sini dulu,” pungkasnya”!. Oh.. iya Bu, Apa gerangan! Bu Ani. Jawabku dengan lugas.

Begini Pak Eka!, ada tawaran dari pihak Kominfo. Katanya sih yang biasa nulis, untuk kegiatan Webinar.  Ohh,, iya Ibu Ani, “insaaallah jawabku”!

Dalam pemikiranku Webinar seperti biasanya, antar siswa atau antar guru. Seperti itulah yang tergambar dalam pikiranku. Selang beberapa hari. Salah satu staf Kominfo mengkonfirmasi mengenai kegiatan yang dimaksud.  Sembari mengshare tentang kisi-kisi materi Digital Kultur.

1 Minggu bergelut membuat materi ada 18 item mengenai kisi-kisi materi yang dimaksud, yaitu tentang Digital Kultur. Satu persatu materi diketik dan dikonsep. Berbagai sumber baik dari youtube maupun searching di Google, sudah dilakukan dan bahkan, Hati terasa gundah pemikiran tidak karuan. Maklum baru pertama berhadapan di dunia virtual dengan sekala  tingkat Nasional.

Meskipun sering melakukan webinar diberbagai Komunitas Guru  blogger, komunitas penulis. Tetapi ini adalah pengalaman yang luar biasa dan mungkin dijadikan catatan sejarah bagi diri saya dan rekan-rekan guru yang lain yang terlibat didalamnya.

Tepat pukul 14. 00 Wib  Kegiatan Webinar dimulai dengan media Virtual Zoom Meeting dengan tema “ Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital “ . diawali dengan menyanyikan lagu indonesia Raya yang di pandu langsung oleh Ibu  Rupiana Sari selaku Moderator. Sedangkan Narasumber:

1.      Dr.rer.nat, Doni Yusri,SP.,MM

2.      Aris Aryanti,S.Si

3.      Andri Irawan,S.Pd

4.      Ekalaya Irpan Pamuji,S.Sos 

 

uhhhhh....uhhhhh tarik nafas dalam-dalam.  Bercampur rasa grogi, takut salah, takut salah tingkah atau takut salah  berbicara. Itulah hal-hal yang dirasakan. Maklum, belum berpengalaman mungkin itu yang menjadi kendala.

Ketika Moderator membacakan Biodata para Narasumber. Saya berusaha bersikap santai atu rileks, namun intonasi suara tidak bisa dibohongi.

Selang beberapa menit, Ibu Rupiana Sari selaku Moderator membacakan biodata Narasumber satu persatu. Untuk materi pertama disampaikan oleh Bapak Dr.rer.nat,Doni Yusri,SP.,MM selaku Dosen dan Praktisi dengan materi Kecapana Digital.

 Beberapa kesimpulan yang disampaikan oleh para Narasumber antara lain:

1.      Adanya perubahan mindset (keinginan dan kemampuan) serta adanya sikap kolaborasi, kreatif dan inovatif. 

2.      Era digital dituntun setiap individu untuk selalu beradaptasi, artinya adanya keinginan dan kemampuan. Dengan adanya keinginan untuk selalu belajar dan berusaha dalam menyesuaikan kecakapan serta keahlian dibidang Dunia Digital. Setiap karya harus dihargai dan jauhi prilaku plagiat dalam setiap membuat karya. Apalagai seorang pendidik dituntut untuk selalu beradaptasi dalam situasi. 

3.      Dalam berselancar di dunia maya yang perlu diperhatikan adalah 3 unsur, yaitu :

1.      Malware berdasarkan infection methods antara lain adalah virus, worms, trojan, dan bots.

2.  Adware biasanya muncul pada saat ada iklan di PC atau smartphone pada saat kita berselancar digoogle. Jika kita tidak hati-hati akan berdampak pada kerusakan data kerasian data seorang pengguna.

spyware biasanya digunakan untuk melakukan suatu kejahatan. Bedanya dengan malware lain, spyware bekerja dengan cara menyusup ke suatu perangkat secara diam-diam dan tidak diketahui pengguna perangkat. 

4.      Etika Digital yaitu sikap menjauhi hal yang tidak pantas antara lain:

ü  Tidak mengungah hal yang berbau Pornografi, Porno aksi

ü  Kontens berbau SARA

ü  Penyebaran HOAX

ü  Cek dan ricek kebeNARAN berita,  jangan mudah menshare berita, atau kontens sebelum memastika itu kebenaran dan  fakta.

5.      Dalam memahami digital culture adalah mengenal hal tehnis, terbentuknya budaya baru dan belajar mengenai fenomena sosial di Era Digital. Seperti pentingnya data pribadi mulai dari identitas, nomor hp, nama ibu, sampai dengan identitas rumah jangan mudah memfoto atau mengunggah di dunia maya. Karena hal itu dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.  Dengan princip bijak bersosmed, berpikir sebelum bertindak.


#Digital Culture

#Literasi Digital

#Cakap Digital




Comments

PERTENGKARAN YANG SESUNGGUHNYA DIUSIA MUDA ADALAH PERKELAHIAN MENCAPAI MASA DEPAN

APA ITU “ NYELIMPOK “

PESONA KRUIKU

“Peran Teknologi terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING (online) dan LURING (Offline) Menjadi Semakin Menyenangkan”.