Fenomena Sosial di Era Digitalisasi

Image
           Tentang Literasi  Martha C. Pengington ( 1996:186 ) mengatakan bahwa, secara fakta dokumen tertulis dapat survive lebih lama dibandingkan manusia itu sendiri, karena bahasa tulisan mudah dipelihara dari generasi sesuatu ke generasi berikutnya. 

JAGA SIKAP

  

JAGA SIKAP

Oleh : Ekalaya Irpan P,S.Sos

 


Dalam dunia marketing atau dunia sales. Sangat mengenal istilah “jaga sikap”. Apa yang dimaskud dengan istilah demikian?.mengapa harus jaga sikap, bukankah manusia memiliki privasinya masing-masing. Memiliki kebebasannya masing-masing untuk berekspresi, “bukan!”. Tidak ada yang salah dalam memilih sikap untuk tidak memilih. Setiap manusia memiliki kebebasan berpendapat dalam pandangan individu.

Jika individu mengekpresikan sikapnya secara individu tidak ada yang salah. Namun, jika Individu telah bergabung dalam sebuah kelompok. Apakah kelompok formal, kelompok in formal. Dengan  keberadaan individu ditengah-tengah kelompok masyarakat, atau dilingkungan kerja. Tentu menjadi suatu keharusan serta mampu beradaptasi dalam lingkungannya.

Begitu halnya dengan seorang Guru. Guru adalah simbol dari sebuah peradaban. Kehadirannya selalu dinanti oleh Peserta didiknya.  “Keteladananya memberi bintang kehidupan. Seperti air hujan menyirami  lahan persawahan”.   Pemikirannya seperti robert Eisten yang selalu mengilhami. Tindakannya memberikan batasan antara nilai dan norma.

Hal-hal yang perlu dijaga oleh seorang Pendidik dalam lingkungan kerja dalam menjaga sikap.

1. Jaga ucapan dan perbuatan

     Dalam rangkaian kegiatan dilingkungan kerja sangat penting dan menjadi  Kunci membangun brand personal (kepribadian merek).  Jika kita berasumsi bahwa merek selalu dimaknai dengan sebuah produk atau barang. Begitu juga dengan inividu atau Seorang guru secara sadar maupun tidak sadar segala ucapakan dan perbuatannnya itu adalah bagian membangun brand personal.  Coba kita perhatikan dikota-kota besar. Mengapa setiap datang bulan suci Ramadhan. Dijadikan oknum-oknum orang yang malas, berpakaian lusuh, pura-pura cacat, meminta-minta di sepanjang rambu lalu lintas. Apakah itu bagian membangun brand personal (kepribadian merek).  Menjadi penting ketika seorang guru selalu menjaga setiap ucapan dan perbuatannya. Karena guru adalah gugu dan ditiru.

2.  Menjaga keteladanan

Siapa yang tidak tahu dengan Bapak pendidikan Nasional yaitu Ki Hajar Dewan Tara dengan semboyannya  Ing ngarsa sung tuladha, berarti seorang guru harus mampu menjadi contoh bagi siswanya,baik sikap maupun pola pikirnya. 

Kata teladan merupakan kunci dalam menjaga sikap. Teladan yang dimaksud disini adalah mengenai sikap bertindak. Bukan hanya dilingkungan kerja namun di lingungan masyarakat Guru harus mampu cerdas dalam bersosialisasi. Makna teladan sangat luas dalm pandangan sosialisasi.

“Mari kita gali satu persatu!”. Ketika kita berinteksi apakah yang harus diperhatikan. Tentu menjadi point penting adalah.

Ø  Bagaiamana seseorang pendidik  berpenampilan?

Ø  Bagaiamana seseorang pendidik  menjaga ucapan?

Ø  Bagaimana seorang pendidik  dengan Tindakan sesuai tidak dengan ucapan?

Sungguh filosif  yang  penuh makna “Ing ngarsa sung tuladha” dari pendiri tokoh pendidikan nasional. Jika seorang Guru menerapkan tiga pertanyaanya tersebut. Sungguh luar biasa dalam proses pembinaan karakter bangsa, membangun peradaban bangsa yang penuh dengan nilai luhur dan menjaga marwah seorang bernama “guru”.

3.  Mengontrol emosi

Dalam proses belajar dan mengajar. Seorang pendidikan idealnya bisa mengatur emosional personal agar setiap tindakannya sejalan dengan nilai dan norma berlaku. Jika kita cermati dibeberapa tayangan media TV, Youtube ada beberapa oknum pendidik yang tersandung kasus pidana. Meskipun itu sekala kecil. tetapi perlu diketahui bersama dan perlu disadari bahwa “pendidik adalah manusia biasa “. Yang dipengaruhi faktor biologis, sosiologis dan psikologis.  

Dari faktor tersebut seorang pendidik terkadang khilaf dengan segala ke alpaannya.

Contoh kasus yang dibuat sebuah peryataan:

1.      Dengan santainya siswa merokok didepan kantin sekolah

2.      Dengan santainya siswa menjawab pertanyaan guru dengan nada cetus. “terserah saya bu!”

3.      Atau senghaja datang terlambat

4.      Dengan kompaknya Siswa membuat PR tapi di kerjakan di sekolah.

 

Disinilah letak kecerdasan emosional seorang Pendidik diuji.

 

Jawaban sederhana untuk kasus tersebut

1.      Apakah bapakmu sudah menghalalkan merokok disekolah, jika siswa masih membantah tinggal panggil orang tua dan buat surat  pernyataan. Jadikan setiap masalah kembali keakar masalah. Agar nantinya pihak orang tua tahu apa yang dilakukan siswa dilingkungan sekolah. Untuk menyakinkan orang tua /wali murid sertakan barang bukti  berupa foto.

 

2.    Jika sikap siswa acuh terhadap guru. Misalnya dengan kalimat, “terserah saya bu!”.

Berikan jawaban yang menohok agar pola pikir siswa berubah. Misal Jika kamu merayu seorang gadis. Gadis tersebut menjawab dengan sederhana. Terserah saya Bang, kan yang punya hati saya. Bagaimana perasaan mu?  Tentu, jawaban yang mengunci hati dan pikiran siswa. Agar siswa berpikir seribu kali untuk membantah setiap perkataan gurunya.

   

3.      Siswa yang terlambaat, seorang pendidik harus pandai mengolah kata dan mengolah rasa. ya! Seperti mancing mania. Ulur dan tarik seperti itulah cara mengolah emosional. Tidak bisa seperti mematahkan sehelai daun.  Jika kadar keterlambatan siswa masih bisa ditoleransi. Cukup dinasehati dan diberikan peringkatan lisan atau tertulis. Agar siswa tersebut tahu rekap jejak kasus. Sehingga selalu berpikir untuk melakukan tindakan yang sama.

4.      Kompak siswa tidak mengerjakan PR dan mengerjakan disekolah. Lalu langkah apa yang harus dilakukan oleh seorang Pendidik. Ada beberapa tips yang harus dilakukan oleh seorang Pendidik :

Buatlah sebuah pertanyaan kepada seluruh siswa dan dijawab dengan selembar kertas berikan waktu 7  menit .

1.       Apakah pekerjaan orang tua mu?

2.      Apakah amanah orang tua mu?

3.      Berapa gaji orang tua mu, apakah harian maupun bulanan ?

4.      Apa perbedaan orang yang berakal dan tidak memilki akal ?

5.      Apa perbedaan orang gila dengan orang waras ?

  


Comments

PERTENGKARAN YANG SESUNGGUHNYA DIUSIA MUDA ADALAH PERKELAHIAN MENCAPAI MASA DEPAN

APA ITU “ NYELIMPOK “

CATATAN PRESTASI SISWA

PESONA KRUIKU