Fenomena Sosial di Era Digitalisasi

Image
           Tentang Literasi  Martha C. Pengington ( 1996:186 ) mengatakan bahwa, secara fakta dokumen tertulis dapat survive lebih lama dibandingkan manusia itu sendiri, karena bahasa tulisan mudah dipelihara dari generasi sesuatu ke generasi berikutnya. 

TANTANGAN GURU MILENIAL MENGHADAPI ARUS INFORMASI

  

TANTANGAN GURU MILENIAL  MENGHADAPI ARUS INFORMASI

OLEH : EKALAYA IRPAN PAMUJI. S,Sos

 

             Jika kita berbicara tentang tantangan. Tentu yang ada didalam benak kita adalah rintangan seperti ancang-ancang berlahan dan berlari perlahan lalu lari sekencang-kencang hingga mencapai finis seperti lompat jauh.

Nah!, jika kita membaca sejarah Negara Jepang Negara dengan julukan Negeri Sakura.  Setelah kekalahan pada perang Dunia ke 2.

Enam hari setelah bom atom  dijatuhkan di Hirosima dan Nagasaki pada 945, yang menyebabkan  Jepang menyerah tanpa syarat pada Perang Dunia II ( 1942-195), Kaisar Hirohito (bertahta1926-1989) berupaya membangun kembali bangsanya yang sudah porak-poranda itu. Ia memerintahkan menteri pendidikannya untuk menghitung jumlah guru yang tinggal dan masih hidup. Dikutip Serambinews, Kamis, 27 Agustus 2015. Jamaludin.

                Jika kita perumpamakan  peristiwa dengan diatas,  sepertinya memang tidak sama. Karena guru saat ini masih dalam masa transisi akibat Pandemi. Situasi dan karakter berbeda dengan negara Jepang saat itu. Tetapi setidaknya dijadikan bahan Referensi, motivasi  dan analisa. Mengapa Jepang bisa sukses dan bangkit dari keterburukan akibat dampak perang Dunia ke 2.

                Pada saat Kaisar Hirohito bertahta, beliau mencari guru yang  bersisa 45.000,- guru.  Ada kutipan Kaisar Hirohitu “ Kita telah jatuh, karena kita tidak belajar, kita kuat dalam senjata dan strategi perang. Tapi kita tidah tahu bagaimana mencetak bom yang sedahsyat itu.  Kutipan kalimat tersebut memberikan gambaran bahwa tidak cukup keberanian dalam bertindak. Namun, ilmu adalah sumber dari setiap  jawaban dari sebuah tantangan dalam menghadapi perkembangan zaman.

                Jika dianalogikan antara Negara Jepang dan Negara Indonesia memang berbeda. Dikarenakan perbedaan secara Antropologis dan sosiologis. Tetapi setidaknya memberikan inspirasi dan motivasi. Bagaimana keadaan Jepang Waktu itu !. lalu bagaimana “tantangan guru Milenial menghadapi arus Informasi’. Tentu tugas kita bersama sebagai Insan Pendidikan.

Apa saja tantangan Guru Milenial menghadapi arus Informasi’ ?

  1. perlu pelatihan secara berkala dibidang TIK
  2. Jauhi mental Blok dan tingking blok
  3. Guru lebih peka dan beradaptasi dalam setiap perubahan dan dinamika yang ada
  4. Bergabung dalam komunitas Guru. Seperti IGI, PGRI, Komunitas Blogger, Komunitas Penulis, dsb.
  5.  Guru wilayah perdesaan harus lebih diperdayakan dalam setiap pelatihan. Agar tidak ada ketimpangan pengusaan TIK.

Menjadi seorang guru profesional memang tidak mudah. Apalagi dihadapkan pada situasi dan kondisi yang  di masa Pandemi. Pada saat KBM berlangsung tetap mematuhi Protokol Kesehatan. Serta durasi mengajar dibatasi, sehingga materi atau per KD terkadang tidak rampung dalam  empat sampai lima pertemuan. Tantangan inilah yang menjadi dilema serta putar otak untuk mensiasati hal tersebut.

Dengan Informasi yang begitu pesat. Seyognya seorang Guru pantang menyerah. Harus ada alternatif-alternatif lain dalam menghadapi setiap tantangan sebagai Guru Milenial dalam menghapi arus Informasi yang begitu cepat ini.

Hal apa yang harus dilakukan seorang Guru Milenial untuk menambah wawasan Informasi, yaitu :

  1. Banyak bergaul dengan guru yang menguasi TIK atau masuk dalam Komunitas
  2. Tetap semangat serta sharing melalui MGMP, atau mencari sumber melalui Youtube, Blog, Facebook.
  3. Perlunya cek and Balacing antara Pengawas dan Guru dalam Pelaksanaan KBM dimasa transisi

 

 

Comments

PERTENGKARAN YANG SESUNGGUHNYA DIUSIA MUDA ADALAH PERKELAHIAN MENCAPAI MASA DEPAN

APA ITU “ NYELIMPOK “

PESONA KRUIKU

“Peran Teknologi terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING (online) dan LURING (Offline) Menjadi Semakin Menyenangkan”.