Fenomena Sosial di Era Digitalisasi

Image
           Tentang Literasi  Martha C. Pengington ( 1996:186 ) mengatakan bahwa, secara fakta dokumen tertulis dapat survive lebih lama dibandingkan manusia itu sendiri, karena bahasa tulisan mudah dipelihara dari generasi sesuatu ke generasi berikutnya. 

MENULIS DENGAN RASA EMPATI


 

MENULIS DENGAN RASA EMPATI

OLEH : EKALAYA IRPAN PAMUJI,S.Sos

 

Ketika hati gundah seakan-akan dunia selebar daun kelor. Entah diputuskan pacar, entah berhenti bekerja atau kehilangan mata pencarian. Memang berat ketika perjalanan hidup tidak sesuai dengan harapan dan cita-cita. Hal yang manusiawi jika kita galau atau bersedih meratapi setiap moment yang terjadi yang tidak sesuai  harapan.

Ooohhhhhhhhh... tarik nafas dalam-dalam seakan dunia gelap gulita tanpa pelita. Jalan  takdir tidak bisa direka atau ditebak. Setiap insan pasti dan pasti, pernah merasakan sebuah kegagalan atau keterpurukan dalam menjalani rintangan hidup.

Dalam setiap ujian dan cobaan pasti ada hikmak yang tergantung didalamnya. Memang berat untuk menjalani hari-hari dengan kegusaran, dengan kerisauan. Secara psikologis manusia memang butuh kedamian, butuh ketenangan, butuh kemapanan.  Namun, tidak semua perjalanan mulus bak seorang raja disingah sana berpadu kasih dengan seorang permaisuri.

Sudah hukum alamnya ada  Malam ada siang, ada lelaki ada wanita. Semua berpasang-pasangan sesuai dengan kodratnya. Alam pun bercerita tentang kesedihannya dengan datangnya hujan, kemarau pun bercerita dengan  pahitnya kehidupan.

Semua silih berganti sesuai kodrat dan iradatnya, seperti halnya seorang anak lelaki yang masih remaja ditinggal pergi sang ayah, memiliki tanggungan sebagai tulang punggung keluarga  Ibu, dan dua adiknya yang sedang kecil.

Tarik nafas perlahan kami berdua memasuki rumah dengan berdinding papan . kira-kira ukuran 5 x 4 M. Dengan beratapkan seng.  Saat kami melakukan survey hanya bertemu sang adik dan anak tetangganya yang masih belajar menulis dan membaca. Ku coba ambil  lembaran kertas dan kutunjuk dengan perlahan. Dik!, tolong eja atau bacakan surat ini... dengan perlahan adik perempuan membaca dengan terbata-bata... oke!, Dik mantap. Ku beri motivasi  rajin belajar ya .  jika rajin membaca pasti pinter. Dengan tersenyum dan tertunduk malu. Baik, dik! Karena Ibu tidak di rumah kami pahit ya sembari kami memberikan beberapa pertanyaan Instrumen Siswa katagori siswa tidak mampu.

Ku star motorku seraya termenung memikirkan betapa kuatnya iwan nama samaran menghadapi ujian hidup. Meskipun sebagai yatim. Iwan tetap sekolah walaupun terkadang telat. Saya juga kadang memakluminya. Karena hanya memiliki motor satu itupun ia membantu ibunya didapur dan menghantar adiknya yang masih duduk di SD.

Semoga dari cerita ini kita selalu patut bersyukur bahwa ada disekitar kita . jauh lebih berat ujian dan cobaan. Namun mereka tetap tegar dan semangat. Semoga ketika ujian datang dengan tiba-tiba. Semoga Allah SWT  selau meberikan  ketabahan dan kesabaran  dalam menjalani setiap  rintangan dan cobaan ini. Amin Yarobbal alami.

 

 

 

 

 

 

 

Comments

  1. Tulisan berbobot kalau menulis dengan empati mah

    ReplyDelete
  2. Singkat menarik, mengalir tanpa hambatan, bgtu mudah rasanya untuk merangkai kata, menjadi karya yg dikenang

    ReplyDelete

Post a Comment

PERTENGKARAN YANG SESUNGGUHNYA DIUSIA MUDA ADALAH PERKELAHIAN MENCAPAI MASA DEPAN

APA ITU “ NYELIMPOK “

CATATAN PRESTASI SISWA

PESONA KRUIKU