Fenomena Sosial di Era Digitalisasi

Image
           Tentang Literasi  Martha C. Pengington ( 1996:186 ) mengatakan bahwa, secara fakta dokumen tertulis dapat survive lebih lama dibandingkan manusia itu sendiri, karena bahasa tulisan mudah dipelihara dari generasi sesuatu ke generasi berikutnya. 

MEMBACA ATAU MENULIS

 

MEMBACA ATAU MENULIS

OLEH : EKALAYA IRPAN PAMUJI,S.Sos

 

Dalam berbagai aktivitas kehidupan. Manusia tidak terlepas dari membaca dan menulis. Apakah pekerjaan diperkantoran, diperkebunan atau bahkan pertanian sekalipun. Membaca dan menulis merupakan kunci manusia dalam menjalankan aktivitas kehidupannya. Hal yang mendasar dari aktivatas keduanya adalah tentu menulis. baik menulis angka atau hurup agar nantinya tidak buta aksara.

Dengan mengenal angka dan hurup tentu itu adalah bagian Literasi dasar dalam pengenalan membaca dan menulis. wajar jika pemerintah mencanangkan wajib belajar  12 Tahun. Dengan harapan putra dan putri bangsa bebas dari buta aksara. Meskipun program tersebut sudah bergulir. Tentu tugas seorang pendidik bukan hanya sekedar  mengarahkan bisa membaca dan menulis. hal itu bagian dari tugas peserta didik di level Sekolah Dasar.

Lalu bertanyaan kita sekarang!, apakah cukup seorang peserta didik  hanya membaca dan menulis. menurut  grafik budaya membaca dikutip dari http://repositori.kemdikbud.go.id/13033/1/Puslitjakdikbud_Indeks%20Aktivitas%20Literasi%20Membaca%2034%20Provinsi.


Dari grafik diatas tingkat budaya membaca dibeberapa Daerah   masih tergolong belum stabil, artinya tugas kita sebagai Pendidik harus berperan aktif dalam mengerakan program Pemerintah,  Yaitu Budaya Literasi .

Tidak bisa dipungkiri bahwanya antara membaca dan menulis adalah aktivitas yang sifatnya seiring dan sejalan. Seperti dua mata uang atau seperti pinang dibelah dua. Aktivitas literasi seyognya bukan hanya sekedar  laporan formal. Namun, memang benar-benar di lakukan dengan penuh keseriusan bagi setiap kalangan. Jika kita cermati budaya literasi pada level awan . yang terbayang dibenak kita adalah membaca 15 Menit diawal KBM (kegiatan Belajar Mengajar).

               

               Literasi  pada pengertian dasar adalah membaca dan menulis. Jadi pada level dasar ini seyognya seluruh peserta didik benar-benar matang dan menjadi Budaya literasi yang dibumikan disetiap sekolah masing-masing. Apakah setiap peserta didik membuat karya berupa puisi, artikel, cerpen, pantun, atau bahkan menjadi seorang Blogger atau Youtuber yang terarah . sehinga Peserta didik benar-benar bisa bersaing dalam kancah Globalisai maupun Modernisasi.

                Dengan pandai  menulis Peserta Didik diharapkan bisa menjadi seorang Novelis, Jurnalistik, Reportase, bahkan penulis hebat sekalipun. Begitu juga dengan membaca. Dengan membaca diharapkan Peserta Didik maupun masyarakat umum bisa membuka wawasan, pengetahuan tanpa batas tanpa sekat waktu dan usia. Di Era Modernisasi ini sangat wajar jika Budaya Literasi dibumikan keseluruh pelosok Negeri. Sehinga menjadi pribadi yang kritis, bijak, analisis, objektif dan  tidak asbun (asal bunyi).

Comments

PERTENGKARAN YANG SESUNGGUHNYA DIUSIA MUDA ADALAH PERKELAHIAN MENCAPAI MASA DEPAN

APA ITU “ NYELIMPOK “

PESONA KRUIKU

“Peran Teknologi terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING (online) dan LURING (Offline) Menjadi Semakin Menyenangkan”.