Fenomena Sosial di Era Digitalisasi

Image
           Tentang Literasi  Martha C. Pengington ( 1996:186 ) mengatakan bahwa, secara fakta dokumen tertulis dapat survive lebih lama dibandingkan manusia itu sendiri, karena bahasa tulisan mudah dipelihara dari generasi sesuatu ke generasi berikutnya. 

CARA GILA MENGAJAR GILA

 

CARA GILA MENGAJAR GILA

OLEH : EKALAYA IRPAN PAMUJI,S.Sos



 

 

 

 

Dalam dunia pendidikan mengajar adalah kunci dalam penyampaian materi dari setiap bidang study. Dengan mengajar yang baik diharapkan melahirkan generasi yang hebat. Jika kita berbicara mengenai cara tentu yang ada didalam benak kita semua adalah metode mengajar seorang Pendidik. Baik disatuan pendidikan dasar, menengah maupun atas.

Jika kita himpun atau membaca literatur mengenai cara mengajar. Betapa beragam  cara mengajar baik dengan metode konvensional maupun modern. Yang pada intinyanya adalah PAIKEM (Pendidikan Aktif Inovatif Kreatif Menyenangkan). Jika ditarik 5 tahun lalu peran guru sebagai kunci jalannya proses kegiatan pembelajaran. Seiring dengan Dinamika Pendidikan dan Perubahan Kurikulum peran guru kini sebagai Media dalam penyampaian materi.  Apalagi di saat masa Pandemi. Dengan metode PJJ ( Pembelajaran Jarak Jauh) guru dituntut untuk menguasai Tehnologi Informasi.

Metode PJJ bak seperti “harry Poter siap menyihir dari beberapa lawan sihirnya”.  Guru saat ini benar-benar mengeluarkan “jurus cimanden” agar tetap Fight disuasana Pandemi. Harus putar otak agar setiap materi yang disampaikan bisa dicerna oleh peserta didik. Dengan adanya keterbatasan waktu dalam proses KBM menjadi tantang tersendiri bagi Guru di saat Pandemi.   Menyiapkan segela kemungkinan. Baik persiapan Blog untuk penyampaian materi, Youtube atau google clasroom yang masih booming saat ini.

Sesuai dengan judul artikel diatas yaitu: cara gila mengajar gila. Tentu hal ini menjadi aneh, atau membingungkan. Kok!, guru mengajar gila.  Bukan maksud gila dalam kegilaan bro..! maksudnya cara gila adalah ketika seorang guru mengajar secara formil tidak mencapai pemahaman, atau kesulitan peserta didik dalam mengajar dengan berbagai motode yang relevan. Namun, kenyataannya nihil?.

 Hal inilah cara gila dalam mengajar gila yang pernah dilakukan.

1.  Membuka cara pikir siswa dengan berbagai analogi (perumpamaan). Contoh kasus: bagaimana melatih siswa berpikir kritis. Ambilah sebuah media alat tulis misalnya sebuah sepidol. Mintalah pendapat siswa mengenai sepidol. Mintalah atau diskripsikan tentang sepidol secara gamblang

2.       Studi kasus yang kedua adalah berpikir analisis. Yaitu berbicara tentang sebab dan akibat. Maksudnya adalah agar menciptakan kerangka berfikir siswa lebih analis berdasarkan objek masalah dilihat dari sudut pandang observasi dan survey .  Misalnya mengkritisi tentang kalimat rajin pangkal pandai. Hemat pangkal kaya, gagal adalah kesuksesan yang tertunda. Dengan mengkritisi kalimat tersebut dengan logika yang benar tentu bukan hal yang mudah. Butuh pembakalan penalaran dalam mengajar dengan  cara gila dalam mengajar gila.

Terkadang siswa yang super aktif alias nakal mudah mencernah dengan metode tersebut. Mengapa demikian ? siswa yang super aktif biasanya ada sebuah kejenuhan dalam proses KBM yang aga formil dan monoton. Mereka butuh sebuah tantangan agar nalar Peserta Didik yang super aktif lebih merespon kegilaan ketimbang keseriusan.

 Bukan berarti guru mengajar tanpa RPP  atau  yang penting Peserta Didik senang. Pepatah mengatakan “ strategi perang adalah yang menguasi medan pertempuran” . artinya seorang prajurit tidak hanya cukup berani saja dimedan pertempuran. Tetapi tak tik dan kecerdikan diperlukan untuk menguasi dan memenagi sebuah misi. Sama halnya seorang guru berhadapan dengan Peserta Didiknya. Tidak lain dan tidak bukan tujuannya satu, yiatu  materi tersampaikan, siswa mudah paham dan nalar siswa berkembang.

 

Comments

PERTENGKARAN YANG SESUNGGUHNYA DIUSIA MUDA ADALAH PERKELAHIAN MENCAPAI MASA DEPAN

APA ITU “ NYELIMPOK “

CATATAN PRESTASI SISWA

PESONA KRUIKU