Fenomena Sosial di Era Digitalisasi
ADA HIKMAH MEMBACA DIBALIK ANGKA
- Get link
- X
- Other Apps
ADA HIKMAH MEMBACA DIBALIK ANGKA
OLEH
: EKALAYA IRPAN PAMUJI,S.Sos
Dalam keseharian dalam dunia pendidikan membaca adalah hal yang biasa dilakukan. Apakah lima menit atau sepuluh menit atau berjam-jam untuk menuntaskan buku Pembelajaran atau buku novel kesayangan anda.
Membaca sejatinya hal yang tidak sulit untuk dilakukan. Baik membaca melalui media cetak atau pun elektronik. Seiring perkembagan zaman kaum Milenial lebih sering membaca di media sosial. Baik difacebook, searching di Google atau melihat secara live steriming di Youtube.
Dalam pandang Islam membaca adalah hal yang pertama dan utama sesuai surat, QS. Al Alaq: 1-5
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ
يَعْلَمْ(5)
“Bacalah dengan (menyebut) nama
Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5).
Dengan membaca
lentera pengetahuan terbuka. Salah satu contoh dalam dunia perhitungan atau ilmu matematika. Salah tokoh islam yang terkenal Ilmu ini dibuat oleh Muḥammad
ibn Mūsā al-Khwārizmī dalam bukunya mengenai konsep dan bentuk aljabar ditulis
sekitar tahun 820, yang merupakan seorang matematikawan, astronomer, dan
geograf. Ia dijuluki sebagai "The Father of Algebra". Dalam bahasa inggris, aljabar dikenal dengan istilah "algebra". dengan ilmu perhitungan adalah Aljabar menemukan rumus hitungan angka
dengan diawali dengan angka 0, 1, 2, 3 dst hingga kembali tak terhinga atau
istilah lainnya kembali ke 0. Tentu
dalam benak kita bertanya-tanya kenapa angka diawali dengan 0. Sudah pasti kita
bertanya -tanya?. Secara matematika
kenapa hitungan angka dimulai 0.
Angka 0 (nol) adalah bilangan untuk menyatakan suatu ketiadaan.
Hampir setiap hari, angka nol selalu hadir dan melekat dalam kehidupan manusia.
Contohnya, ketika kamu mau menulis nomor handphone, menghitung transaksi jual
beli, hingga membayar tagihan listrik pun tak lepas dari peran angka ini.
Namun tahukah kamu, rupanya ratusan tahun silam manusia hanya
mengenal 9 buah bilangan saja, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9? Nol adalah
angka yang paling belakangan ditemukan.
Jika kita kaitkan dalam pendekatan ilmu Aljabar mungkin itu sesuatu yang rumit. Apalagi Penulis memang tidak memahami secara detail karena memang bukan bidangnya. Akan tetapi jika ilmu aljabar dikatikan dengan realitas hidup, perjuangan hidup atau kisah hidup tentu sangat bermakna filosofi yang terkandung didalam angka 0 (nol) tersebut. Masih ingat dalam benak kita masing-masing bahwa kita hidup terlahir dalam keadan telanjang. Tentu hal itu menunjukan bahwa manusia hakikatnya tidak ada apa-apa alias 0 (nol).
Seiring waktu berjalan manusia tumbu menjelma menjadi manusia yang dewasa diberikan oleh yang maha Pencipta akal, nafsu, naluri serta agama untuk menumbuhkembangkan hidupnya demi masa depan. Setelah beranjak dewasa manusia dengan kemampuan skils dan segala daya upanya memberikan dampak besar baik bagi kehidupan individunya, maupun kehidupan di masyarakat.
Dengan memahami dan mempelajari ilmu Aljabar tentu, secara matematis bahwa kehidupan manusia seperti angka-angka. Mulai dari 0 (nol) dan berproses dengan angka 1,2, 3 dst lalu tak terhingga. Menjadi seorang jutawan, milyader. Toh!, juga akan kembali ke angka 0 (nol). Artinya bahwa kehidupan tidak akan kekal abadi. Semoga kita bisa mengambil hikmah di balik angka-angka.
Sumber baca :
https://rumaysho.com/3505-tafsir-surat-iqro-1-bacalah-dan-bacalah.html
https://www.idntimes.com/science/discovery/siti-nurdianti/sejarah-penemuan-angka-0-sempat-disangka-angka-setan-lho-exp-c1c2/1
Comments
Post a Comment