Fenomena Sosial di Era Digitalisasi
PERGAULAN MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN
- Get link
- X
- Other Apps
PERGAULAN MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN
Menumbuh kembangkan kepribadian anak adalah sesuatu hal perkara yang tidak mudah. Butuh ketulusan hati dalam membina komunikasi dan berinteraksi dengan mereka. Dunia anak seperti kapas putih atau seperti lembaran kertas untuk digambar bahkan ditulis oleh orang tua, kerabat maupun family terdekat.
Tidak jarang jika kita lihat secara realitas kehidupan sosial. Ada anak yang terbilang dibawah umur merokok didepan masyarakat umum, berbicara tidak sopan terhadap yang lebih tua, atau bersikap lebih dewasa seolah-olah sudah melebihan orang dewasa.
Jika kita cermati dengan pendekatan ilmu sosiologi ada beberapa faktor-faktor pembentukan Kepribadian, yaitu :
Warisan Biologis
Faktro keturunan berpengaruh terhadap pemebntukan kepribadian Warisan biologis . Menurut Paul Horton dan Chaster Hunt, karakteristik fisik tertentu menjadi faktor dalam perkembangkan kepribadian sesuai dengan bagaimana itu didefinisikan dalam masyarakaat dan dalam kelompok acuan seseorang. Contohnya, hasil penelitian menujukkan bahwa IQ ( tingkat kecerdasan) anak angkat lebih mirip dengan IQ orang tua kandungnya dibandingkan dengan orang tua angkatnya. Hal ini berhubungan dengan faktor keturunan.
Lingkungan Fisik
Ellsorth Huntington menekankan bahwa perbedaan perilaku kelompok disebabkan oleh perbedaan iklim, topografi ( permukaan atau relief bumi), dan sumber alam. Orang yang hidup di daerah pegunungan sebagai petani akan berbeda kepribadiannya dengan orang yang hidup di tepi pantai sebagai nelayan.
Kebudayaan
Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makluh sosial, baik berupa gagasan, aktivitas, maupun hasil aktivitas manusia yang digunakan untuk memahami lingkungan dan pengalamannya, serta dijadikan pdeoman hidup bagi anggotanya. Contohnya, orang Bugis-Makasar memiliki budaya merantau dan mengarungi lauatan. Budaya ini membuat pribadi orang-orang Bugis-Makassar menjadi pemberani.
Pengalaman kelompok
Masyarakat majemuk memiliki kelompok –kelompok dengan budaya dan standar atau ukuran tersebut digunakan untuk menentukan mana keprinadian yang baik dan mana yang tidak adil. Contohnya, jika seorang nakan kurang diperhatikan oleh keluarganya, ia berpotensi menjadi nakal karena merasa dirinya tidak dicintai. Ia akan bergabung dengan kelompok yang mempunyai standar atau ukuran perilaku yang sesuai dengannya. Sebaliknya, anak yang berperilaku baik akan mengelompokkan dirinya dengan anak yang baik pula.
Menurut Paul B, Horton, Pengalaman unik mengandung pengertian bahwa tidak seorang pun mengalami pengalaman yang sama. Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda tergantung situasi dan kondisi. Sesorang yang biasa didik dengan kedisipilinan sejak dini memberikan pengalaman untuk kehidupan pribadi seseorang di masa yang akan datang. Sebaliknya seseorang didik dengan keadaan santai dan manja. Memberikan danmpak negatif bagi kepribadian sesorang yang sulit terlepas dari ketergantungan.
Dari lima faktor tersebut sosiologi tidak memusatkan pada faktro warisan (Keturunan biologis) dan lingkungan fisik. Fokus sosiologi dalam mengkaji pembentukan diri adalah seseorang terbentuk melalui refleksi atau cerminan orang lain terhadapnya. Umpan balik ini ( Refleksi) ini dapat dilihat dari tiga faktro pembentukan kepribadian yang lain (lingkungan kebudayaan,kelompok dan pengalaman unik).
Dengan demikian bahwa sesuai dengan pepatah bahwa, berteman dengan tukang sate terkena bau satenya. Begitu juga dengan berteman dengan penjual minyak wangi. Sudah pasti kita akanterkena dampak wanginya. Intinya pergaulan sangat penting dan berpengaruh pada kepribadian seseorang.
Sumber baca :
Buku Sosiologi kelas X , Kun Maryati,Esis , 2016
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Bergaul dengan siapa saja dan berteman dengan siapapun akan tetapi berkerjasama dengan mereka yang memotivasi, mengeksplor dirimu, dan berbagi ilmu.
ReplyDeleteAlhamdulillah sangat bermanfaat sekali...
Semangat menulus ya💪💪💪
ReplyDeleteSalut . . .