Fenomena Sosial di Era Digitalisasi

Image
           Tentang Literasi  Martha C. Pengington ( 1996:186 ) mengatakan bahwa, secara fakta dokumen tertulis dapat survive lebih lama dibandingkan manusia itu sendiri, karena bahasa tulisan mudah dipelihara dari generasi sesuatu ke generasi berikutnya. 

BELAJAR MEMAHAMI KARAKTERISTIK SISWA

 

BELAJAR MEMAHAMI KARAKTERISTIK SISWA

OLEH : EKALAYA IRPAN PAMUJI,S.Sos

 



Dalam sebuah proses belajar dan mengajar adalah yang terpenting adalah perhatian seorang guru mengajar dan mendidik dengan sepenuh hati. Berkomunikasi dua arah. Seiya dan sekata. Seolah-olah seperti cerita dua cinta sejoli memadu kasih dan asmara.

Semua guru selalu berharap demikian. Mendidik dan mengajar adalah hal yang dilakukan dalam waktu bersamaan. Mendidik butuh sebuah ketelitian dan ketulusan. Sedangkan mengajar adalah sebuah cara atau metode yang dilakukan seorang guru dalam rangka menyampai materi dalam sebuah proses Kegiatan belajar dan mengajar.

Mendidik siswa adalah PR terbesar bagi seorang guru. Mengapa demikian ?, karena tidak semua peserta didik memiliki nilai harmonis keluarga yang sama, memiliki latar belakang Pendidikan yang sama. Semuanya kompleks. Disinilah letak jiwa pendidik harus peka terhadap suasana dan dinamika kelas yang ada.

Kepekaan pendidik diawali rasa simpati, empati terhadap  permasalah peserta didik. Apakah katogri sedang atau berat setiap kompleksitas yang dialami seorang peserta didik. Peran pendidik melihat situasi demikian. Dituntut berdasarkan jiwa sosial, jiwa psikis , bahasa tubuh peserta didik. Sehingga soerang pendidik, benar-benar bisa mendeteksi sedini mungkin problem yang dialami peserta didik.

Ada beberapa tips seorang pendidik  untuk  mengetahui Karakteristik peserta didik  :

Menurut buku pengantar psikologi ada 4 kajian psikologi yang berkaitan dengan pendidikan yaitu:23 1.1 Kajian Biologis Pada dasarnya peristiwa psikologis berkaitan dengan aktivitas otak dan sistem saraf. Otak manusia memiliki lebih dari sepuluh miliar sel saraf dan jumlah interkoneksi yang hampir tidak terbatas. Pendekatan biologis untuk mempelajari manusia dan spesies lain berupaya mengkaitkan perilaku yang terlihat terhadap peristiwa listrik dan kimiawi yang terjadi di dalam tubuh. Kajian biologis menghasilkan perkembangan dalam penelitian belajar dan memori.

1.2 Kajian Perilaku Dengan pendekatan perilaku dapat dipelajari seseorang melalui perilakunya dan bukan pada otak dan sistem sarafnya. Intropeksi terhadap perilaku memiliki kualitas tersendiri yang membedakannya dari observasi dalam bidang ilmu pengetahuan lain. Dengan mempelajari apa yang dilakukan oleh seseorang yaitu perilakunya maka ilmu psikologi yang objektif dapat dikembangkan.

1.3 Kajian Kognitif Kajian kognitif merupakan reaksi terhadap behaviorisme. Penelitian kajian kognitif ini didasarkan pada asumsi bahwa (1) hanya dengan mempelajari proses mental secara objektif maka manusia dapat memperoleh pemahaman sepenuhnya tentang apa yang dilakukan oleh seseorang. (2) menggunakan analogi antara pikiran dan dan komputer. Informasi yang masuk diproses dengan berbagai cara, dipilih, dibandingkan dan dikombinasikan dengan informasi yang lain. Perspektif kognitif berkembang sebagai reaksi terhadap sempitnya pandangan stimulus-respon

1.4 Kajian Psikoanalitik. Konsep psikoanalitik tentang perilaku manusia dikembangkan oleh Sigmud Freud. Asumsi dasarnya adalah bahwa sebagian besar perilaku manusia berasal dari  proses bawah sadar. Dengan proses bawah sadar Freud meyakinkan bahwa ada rasa takut dan keinginan yang tidak disadari dalam diri seseorang yang sangat mempengaruhi perilakunya. sedangkan yang ke 5 adalah hasil dari literasi tentang psikologi pendidikan . 

5. Studi Exprimen

Dalam eksperimen, peneliti dapat menciptakan perlakuan khusus dan menganalisis dampaknya. Dalam salah satu studi klasik, Lepper, Greene, dan Nisbett (1973) menciptakan situasi eksperimen yang disitu siswa menggunakan spidol untuk menggambar. Siswa dalam kelompok eksperimen tersebut (kelompok yang menerima perlakuan) diberi hadiah (“penghargaan pemain terbaik”) karena telah menggambar. Lalu terlihat respon siswa terhadap pemberian hadiah. Siwa yang mengambar dengan sepidol di beri hadiah dengan siswa yang tidak diberi hadiah.

Setiap guru memiliki strategi efektif dalam mendidik dan mengajar siswanya. Dengan mengetahui psikologi siswa diharapkan guru mudah dalam mengajar dan mendidik siswa sesuai dengan karakteristik disekolahnya masing-masing. Tanpa berbau “SARA”.  Tetap semangat menjalankan  aktivitas sehari-hari dalam mendidik dan membina siswa dan siswi demi tunas-tunas bangsa.

# Salam satu Profesi #

 

Sumber baca :

Dikelola berbagai sumber

 

 

 


Comments

  1. tetap semangat menulis kak. terima kasih atas dukungannya..

    ReplyDelete
  2. Terimakasih tulisannya
    Informatif sekali..... jadi dapat ilmu mampir di blog ini.

    ReplyDelete
  3. Sama-sama mas. Tetap berbagi

    ReplyDelete

Post a Comment

PERTENGKARAN YANG SESUNGGUHNYA DIUSIA MUDA ADALAH PERKELAHIAN MENCAPAI MASA DEPAN

APA ITU “ NYELIMPOK “

CATATAN PRESTASI SISWA

PESONA KRUIKU