Fenomena Sosial di Era Digitalisasi
- Get link
- X
- Other Apps
STRATEGI
PEMINATAN BACA DI SEKOLAH
OLEH
: EKALAYA IRPAN PAMUJI,S.Sos
Tentang Literasi
Martha C. Pengington ( 1996:186 ) mengatakan bahwa,
secara fakta dokumen tertulis dapat survive lebih lama
dibandingkan manusia itu sendiri, karena bahasa tulisan mudah dipelihara dari
generasi sesuatu ke generasi berikutnya.
Budaya membaca akhir-akhir ini menjadi sorotan penting khusunya di
kalangan Dunia Pendidikan atau Insan Pendidik . Istilah kerennya Budaya
Literasi. Mengapa demikian ?. karena Pemerintah menekan pada Satuan
Pendidik mengharuskan Peserta Didik membaca 15 Menit sebelum dimulainya
prosesnya KBM. sesuai yang tertuang pada Permendikbud No 23 Tahun 2015. ada
tiga tahap dalam pengembangan Literasi Sekolah, yaitu :
1. Tahap Pembiasan
2. Tahap Pengembangan
3. Tahap Pembelajaran
Sebelum ketahap dalam pengembangan Literasi Sekolah. Strategi yang
dilakukan oleh pihak sekolah adalah membentuk team Literasi sekolah. Yaitu:
1. Pembuatan SK team
Literasi
2.
Sosialiasi program Literasi kesekolah ke seluruh Wali kelas dan siswa
3.
Pembuatan Lomba Literasi Pojok Sekolah
4.
Evaluasi Kegiatan Literasi Sekolah
Dengan dibentunya team Literasi Sekolah diharapkan seluruh elemen sekolah. Baik guru,
siswa dan lingkungan sekolah mengerti dan memahami maksud tujuan program
tersebut.
Setelah proses
sosialiasi dilakukan oleh pihak sekolah. Maka team pojok literasi sekolah
bekerjasama dengan pihak Osis. Dengan adanya kerjasama ini. Memudahkan setiap
langkah team pojok Literasi sekolah.
Langkah-langkah strategi yang dilakukan Osis dalam rangka
sosialiasi serta lomba
Literasi pojok sekolah,
sebagai berikut:
1. Pembuatan brosur atau plamplet.
2. Penyebaran brosur ke
setiap ruang kelas
3. Serta penekanan pada
sosialisasi secara lisan ke setiap ruang kelas. Agar seluruh siswa / i
termotivasi dengan penyampaian yang dimaksud.
Setelah Osis melakukan
sosialiasi secara berkala. Maka dalam hal ini team lomba Literasi pojok sekolah
memastikan terlebih dahulu pada kesiapan
lomba. Mulai dari persiapan bahan-bahan. Berupa properti pendukung, misalnya
bambu, kayu, Buku bacaan yang sesuai konten Literasi sekolah, cat, ban bekas,
dsbnya.
Langkah berikutnya
adalah team penilain lomba pojok Literasi. Melakukan penilaian secara
independen yang berasal dari pengawas sekolah,Komite Sekolah dan beberapa
Kepala Sekolah. Dengan harapan penilain lomba benar-benar objektif. Beberapa
foto dari team penilain pojok Literasi sekolah.
Dok. Sekolah
Dengan dilakukan
penilian lomba pojok Literasi sekolah. Memberikan motivasi lebih terhadap siswa
dan siswi. Kenapa tidak!, karena setiap diajang perlombaan diberikan surprise
atau semacam piagam penghargaan serta uang pembinaan bagi kelas-kelas yang
mendapat juara. Atas partisipanya dalam mengikuti rangkaian kegiatan lomba
pojok literasi.
Keberhasilan Program
Literasi Sekolah , harus dilihat pada tahap demi tahap dari tiga proses
tersebut. hal itu penting, khususnya pada tahap pertama. atau tahap Pembiasaan.
dengan menumbuhkan sikap kontinue pada budaya baca maka diharapkan
menjadi Habit ( Kebiasaan ) yang nantinya akan berdampak pada siswa
tersebut maupun terhadap Satuan Pendidikan.
1. Untuk tahap pembiasaan
Jika kita berbicara pembiasaan atau kebiasaan (habit). Tentu hal ini
merupakan tantangan tersendiri bagi pihak sekolah. Memang setiap sekolah memiliki problem
tersendiri disatuan pendidikannya masing-masing.
Kendala apa yang sering dihadapi disekolah kami :
1. 1. Kedisiplinan menjadi
faktor utama
2. 2. Kurangnya sikap
Konsisten
Setiap perjalanan pasti memiliki aral yang melintang. Tidak ada satu pun yang sukses 100%. Tetapi setidaknya butuh proses dalam menjalankan setiap langkah-langkah yang positif. Jatuh bangun setiap langkah itu hal yang biasa. Yang jelas sebagai pijakan untuk melangkah demi kemajuan bersama.
Beberapa tahap pembiasaan yang dilakukan pihak sekolah dalam peningkatan
minat baca siswa,yaitu:
ü Membaca buku fiksi maupun non fiksi selama 15 Menit sebelum
proses belajar dan mengajar berlangsung.
ü Merefleksikan hasil
bacaan
ü Membuat format penilain
siswa untuk menumbuhkan minat baca buku
2. Tahap pengembangan
Baik kembali dalam konteks Pengembangan
literasi. Beberapa langkah pihak sekolah maupun beberapa Dewan Guru melakukan
tahap pengembangan dalam Literasi.
Langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh beberapa guru dalam rangka
memajukan dunia Literasi dan menumbuh kembangkan minat baca siswa, antara lain:
1. Guru memberikan beberapa
buku kepada siswa. Baik berupa buku fiksi maupun non fiksi yang bersifat
mendidik.
2. Siswa merangkum beberapa
point penting dalam setiap pembelaajaran
3. Siswa menulis di
lembaran kertas untuk menuangkan segala ide dan gagasannya.
4. Seluruh lembaran kertas
yang telah ditulis oleh siswa di kumpul kembali ke pihak guru. Untuk diedit,
dikoreksi dan direvisi. Jika ada beberapa kosa kata yang tidak sesuai EYD .
lalu team guru akan membagi beberapa tema dan menjadi sub tema. Agar nantinya
dalam pembuatan buku Antologi mudah untuk di klasifikasikan kedalam beberapa
sub tema yang ada.
Beberapa contoh karya nyata siswa yang sudah terhimpun menjadi buku Antologi. Yang
tertuang dalam beberapa artikel :
3.Tahap Pembelajaran
Pada tahap pembelajaran ini ada empat item dalam
pengembangan Literasi sekolah. Karena sebagai pondasi awal dari tahapan
pembelajaran Literasi, yaitu:
1) Keberaksaraan yaitu
kemampuan Siswa untuk membaca dan menulis. Usaha tersebut sebagai langkah awal
dalam tahap selanjutnya. Karena tanpa pengenalan baca dan tulis. Siswa dan
siswa tidak akan mungkin bisa melanjutkan proses selanjutnya.
2) Melek Keterpahaman
yaitu, kemampuan untuk mengidentifikasi, mengerti, menerjemahkan, membuat,
mengkomunikasikan dan mengolah isi dari rangkaian teks yang terdapat pada bahan-bahan cetak dan tulis
yang berkaiatan dengan berbagai situasi. Dikutip (Wikipedia). Maksudnya adalah siswa mampu memahami dan mengerti
tentang pengertian, istilah, wacana, pokok pikiran, kesimpulan. Dari hasil
membaca buku, koran atau majalah. Sehingga siswa mampu menjelaskan atau
mendiskripsikan hasil dari bedah buku,
seminar , atau diskusi ilmiah.
3) Melek baca tulis yaitu, pengertian literasi baca-tulis adalah
pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari,
menelusuri, mengolah dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan
menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan
potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan . di kutip ( www.literasipublik.com). Maksudnya adalah siswa disuguhkan buku. Untuk dibaca baik
buku fiksi maupun non fiksi selama 15 Menit. Dengan harapan siswa dan
siswi melek baca tulis. Serta bisa
menganalisasi, membaca pokok pikiran utama disetiap wacana, dan siswa bisa
menyimpulkan, dan mengambil makna, intisari dari hasil bedah buku.
Melek Multiliterasi
yaitu, Menurut
Caitrin (2016), menyimpulkan dari berbagai
literatur bahwa multiliterasi atau multimodal
memiliki dua definisi yaitu: mengacu pada
cara bahasa dan makna yang
berkaitan dengan konteks budaya atau sosial.
Istilah multiliterasi pada umumnya dipahami
sebagai cara pemahaman dan pengetahuan yang
diperoleh dan tercermin melalui representasi multimodal.
Bentuk tertulis kemudian digabungkan dengan
representasi pendengaran, visual, spasial, lisan
dan taktil untuk menghasilkan makna baru.
Makna dibangun dengan cara multimodal yaitu
mengumpulkan informasi dan belajar melalui
berbagai sumber, antara lain: buku, e‐book,
Websites, Films and video clips,
Infographics, Social media posts dan Podcasts. Di kutip (http://repository.ut.ac.id/). Dengan perkembangan tehnologi yang sangat cepat.
Tentunya, pihak guru harus beradapatasi di era digitalisasi. Apa yang harus
dilakukan oleh seorang guru.yaitu:
ü Membuat video pembelajaran dan diunggah ke youtube.
ü Membuat artikel, wacana, opini dituangkan ke Blog
pribadi.
Langkah 1 :
Guru mencari kader-kader siswa yang ingin
mengembangkan minat baca tulis siswa. Karena tanpa adanya keinginan dari siswa,
program literasi tidak akan berjalan
tanpa adanya keinginan siswa itu sendiri.
Guru membuat program bulanan untuk pengembangan
literasi . berupa perlombaan untuk
katagori majalah dinding, puisi siswa, serta artikel.
Setiap ajang perlombaan dimuat dan
dipublikasikan. Dengan harapan memberikan motivasi lebih terhadap siswa.
Langkah 4:
Dari hasil karya siswa di bukukan. Sehingga
setiap karya siswa memiliki nilai lebih bagi perkembangan Literasi sekolah.
Langkah 5:
siswa melakukan Repleksi, evaluasi, dan menganalisa. contohnya melakukan
Bedah
Buku, Seminar, Diskusi Ilmiah,dll. Budaya membaca (
Literasi ) sangat penting di Era Modernisasi dan Globalisasi saat ini. dengan
berbagai kecangihan dan kemajuannya, kita bisa mengakses segala informasi
diberbagai belahan dunia. seolah-olah dunia dalam gengaman.
Walaupun demikian, Budaya Literasi harus di sosialisasikan sejak dini,
mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat luas dan kalangan Akademisi agar mengetahui dan memahami tentang dunia
Literasi.
Serta peran pemerintah
sangat penting dalam membumikan Literasi. Karena dengan membumikan program
Literasi di harapkan masyarakat luas sadar akan pentingnya membangun kesadaran
untuk tidak buta aksara, melek baca tulis.
Bahan baca :
Satgas
Literasi
Nama : Ekalaya Irpan Pamuji,S.Sos
Propesi : Guru SMAN 1 Pesisir Selatan Kab.
Pesisir Barat Provinsi Lampung
Domisili : JL. Lintas Barat Desa Pemerihan
Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung 34874
No
Hp : 082176118162
Alamat
Email : agamengan@gmail.com
Nama
Akun Sosial Media : @agamengan
Motto hidup : “Menuju Kesuksesan itu sulit. Namun, jika
kita tidak sukses hidup lebih sulit
Comments
Post a Comment