Fenomena Sosial di Era Digitalisasi

Image
           Tentang Literasi  Martha C. Pengington ( 1996:186 ) mengatakan bahwa, secara fakta dokumen tertulis dapat survive lebih lama dibandingkan manusia itu sendiri, karena bahasa tulisan mudah dipelihara dari generasi sesuatu ke generasi berikutnya. 

Kerinduan Tanah kelahiran dan Kampung Halaman

                           Kerinduan Tanah kelahiran dan Kampung Halaman

Oleh : Ekalaya Irpan Pamuji,S.Sos

 

Kala itu sang fajar mulai tenggelam, terdengar suara knalpot roda empat broooommm.... brom... hingar bingarnya kesibukan pinggiran kota. Berhentilah sebuah mobil taksi berwarna putih. Ku sambut dengan riangnya nenek datang.. kakek datang.

Kala itu tepat Pukul 15.30 Wib di wilayah pinggiran kota Bekasi Barat, dengan senyum nampak sumringah akan kerinduan seorang cucu dengan kakek dan nenek.   Usiaku kala itu baru beranjak 8 tahun. Anak tertua dari dua bersaudara. Kami tinggal di kontrakan kecil dan sederhana.

Suara Kereta Api mengiringi kebisingan pinggiran kota.. bercerita tentang kesibukan, tentang perjuangan, tentang kerinduan. Entah berapa banyak mereka yang berjuang demi keluarga ! mencukupi kebutuhan keluarga atau membiaya orangtua yang sakit renta demi meyambung nasib di perantauan.

Masih teringat waktu itu, ketika sore sudah mulai gelap. Diriku disibukan bermain ria dipinggiran rel kereta api. Maklum waktu itu usiaku masih 8 tahun. Ya artinya masih anak-anak. Jiwa bermain dan selalu happy itu adalah prinsipku waktu itu.   Bentangan sawah masih menghijau  anak-anak bermain dipinggiran sawah dengan seekor kerbau. Bercerita akan makna kehidupan.

Bekasi di Era 90 an masih asri dan tentram. Belum begitu banyak proyek perumahan. Suatu hari waktu itu, saya belum pulang. Waktu itu  gelap sudah mulai datang.  Sehingga dicari oleh kakek hingga telinga dicewer. Ayo pulang!, hari sudah mulai malam.      

Kehidupan di Kota Bekasi kala itu bermain layang – layang di hamparan sawah luas terbentang belum banyak pemukiman penduduk apalagi perumahan Elit. Ya!, kala itu peternak kerbau juga masih ada dibawah rel kereta api. Di iringi suara bebek gemuruh ria gembira. Seperti seorang gembala. Bermain bersama teman-teman dihamparan luas persawahan.

Kini wajahmu berbeda. Seperti kota Metropolis sibuk seperti kehidupan kota Jakarta. Hingar bingarnya suasana kota menambah macet setiap sudut jalan kota. Ia sepengkal kisah masa kecilku di pinggiran kota. Setelah 8 tahun disana dari tahun 1983 hingga 1991 . kini ku hijra ke kampung halaman orang tua.

Ada perbedaan menjolok antara kehidupan kota dan desa masih di Era  Tahun 1991. Penerangan listrik masih minim. Nonton TV cukup satu kampung 1 unit TV dengan bermodalkan casan aki. Istilahnya nobar zaman sekarang. Riuh suasana dengan semangatnya. Film yang terkenal kala itu “ Sengsara membawa nikmat”. Dengan kisah yang menarik serta alunan soundtrak lagu minang yang khas membawa khusuk bagi para penontonnya, termaksud saya kala itu. Siti Nurbaya dan Madun sebagai aktor. Serta Datuk Maringih sebagai Peran Antagonis yang menambah suasana hangat.

Kembali membuka lembaran masa lalu yang tidak bisa tergantikan dengan kebersamaan, dengan kekompakan,  dengan riuh suasana jika casan api habis.  Maklum!, satu kampung  1 unit TV. Itupun hitam putih warnanya.

 

Jika malam pun tiba, bersiap-siap lampu tempel dengan kepulan asap yang menambah kehangatan malam. Jangrik-jangrik mendesir..dengan lantangnya bersuara..krik..krik.. entah benar atau salah suaranya. Yang jelas menambah kesunyian malam. Jika besok pagi pun tiba waduh terkadang disela-sela hidung aga berwarna hitam. Suasana desa di kala malam tiba.  

Antara kehidupan kota dan  desa. Namun, banyak pelajaran yang berharga disetiap masa, disetiap waktu dan kesempatan. Banyak cerita dan peristiwa yang diambil pelajaran untuk kehidupan kedepan. Kini sudah berubah kehidupan masa kecil penuh dengan kekompakan dan kebersamaan . namun kini larut dalam keindividuan, ya larut dalam gadgetnya, larut dengan smarthponenya. Mungkin kata pepatah mengatakan ‘setiap orang ada masanya, setiap peradaban ada kejayaannya’.

Bersambung .

# Part 1 Kerinduan Tanah kelahiran dan Kampung Halaman #

Sisa-sisa Rantauan Bekasi – Krui. 1983 sd 1991

 

 


Comments

PERTENGKARAN YANG SESUNGGUHNYA DIUSIA MUDA ADALAH PERKELAHIAN MENCAPAI MASA DEPAN

APA ITU “ NYELIMPOK “

PESONA KRUIKU

“Peran Teknologi terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING (online) dan LURING (Offline) Menjadi Semakin Menyenangkan”.