Fenomena Sosial di Era Digitalisasi

Image
           Tentang Literasi  Martha C. Pengington ( 1996:186 ) mengatakan bahwa, secara fakta dokumen tertulis dapat survive lebih lama dibandingkan manusia itu sendiri, karena bahasa tulisan mudah dipelihara dari generasi sesuatu ke generasi berikutnya. 

“AYAH”

 

“AYAH”

OLEH : EKALAYA IRPAN PAMUJI,S.Sos

 

Di Era 90 film fiksi yang terkenal saat itu “Gundala”. Ia adalah seorang yang memiliki kekuatan luar biasa yaitu dengan kecepatan lari secepat kilat. Pada tahun 90 an layar tanjap namanya dimana tempat yang pas untuk menonton sebuah kisah tokoh inspirasi. Apalagi dipinggiran kota Bekasi.

Layar tanjam sifatnya merakyat menenton dengan bermodalkan satu botol aqua dan sekatong kacang rebus sambil menikmati dinginnya malam. Seraya asyik mendengarkan suguhan film layar tanjam yang siap menghibur.

Jika kita berbicara tokoh inspirasi. Tentu didalam benak yang terlintas adalah. Mereka-mereka yang memiliki kekuatan Super Hero, seperti Supermen, Wonder Women, atau Gatot Kaca . memiliki kekuatan luar biasa dan menjadi idola bagi para pengemarnya. Tidak salah apalagi dizaman itu belum banyak biokop atau Home Teater berskala 21. Jalan-jalan ke mal atau singgah menonton 21.

Setiap Era pasti memiliki kejayaannya. Era 90 Layar tanjap namanya, Era 2000 Laser Disk berputar, Era 2001 CD. Baik disini penulis mengajak bagi para pembaca untuk hening sejenak, tentang Super Hero yang dimaksud adalah ‘Ayah’. Ya!, Ayah adalah seorang lelaki perkasa tanpa lelah bekerja mengais rezeki.  malam dan  siang ia lewati.

Selain bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga baik berupa sandang, pangan maupun papan. Ayah adalah seorang lelaki yang selalu memberikan motivasi, inspirasi bagi tumbuh kembangnya seorang anak. Mungkin pembaca sering mendengar alunan lagu Ebiet  G ade tentang Titip Rindu Buat Ayah.

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa

Benturan dan hempasan terpahat di keningmu

Kau nampak tua dan lelah

Keringat mengujur deras

Namun kau tetap tabah

Mseki napasmu kadang tersengat

Memikul beban yang makin sarat

Kau tetap bertahan

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini

Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan

Bahumu yang dulu kekar

Legam terbakar matahari

Kini kurus dan terbungkuk

Namun semangat tak pernah pudar

Meski langkahmu kadang gemetar

Kau tetap setia

Dst....

Beberapa untain lagu Ebiet membawa para pembaca dan saya untuk selalu. Menghargai dan selalu mensyukuri atas perjuangan Ayah. Apakah ia masih sehat saja atau bahkan sudah tiada. Memang berat mengenang sudah tiada. Segala pengorbanan, segala perjuangan selalu tergiang-giang dalam ingatan bahkan terbawa mimpi.

Sosok ayah tidak bisa tergantikan. Baik secara lahir maupun batin. Tanpa perjuangan dan pengorbanannya. Kita bukan siapa-siapa. Entah para pembaca sudah sukses dengan karirnya. Jadi manager di Perusahaan besar. Jadi Dirut diperusahaan yang bunafit. Bahkan bergaji  satu milyar atau bahkan bermilyar-milyar. Tengok lha !, jika ia sudah tua  telpon ia.

Apa kabar ayah? Semoga dalam keadaan sehat. Kata kabar atau menanyakan kabar merupakan suatu yang berharga. Apalagi didalam kesibukan bekerja. Iya!, basa basi atau sekedar bercanda. Bagian pelebur rindu dikala jauh. Antara anak dan orangtua.  

Tugas kita sebagai anak adalah mengabdikan diri ketika ia sudah tua renta. Sebagaimana ketika kita masih kecil. ditimang, disayang, dan diasuhi dan  dibesarkan bahkan disekolahkan mulai dari bangku Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi.

Ada moment dan peristiwa ada hikmah dalam setiap perjalanannya. Ada cerita sedih, duka dan lara. Ya seperti itu lah ! sosok ayah. Ia tidak pernah bercerita tentang getir dan pahitnya hidup. Ia selalu memberikan insiprasi dalam kehidupan. Cukup dengan senyuman sejuta makna tersirat akan kerinduan kasih sayang dengan anaknya.

 

Biha, 14 September 2020

 

Comments

PERTENGKARAN YANG SESUNGGUHNYA DIUSIA MUDA ADALAH PERKELAHIAN MENCAPAI MASA DEPAN

APA ITU “ NYELIMPOK “

PESONA KRUIKU

“Peran Teknologi terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING (online) dan LURING (Offline) Menjadi Semakin Menyenangkan”.