Fenomena Sosial di Era Digitalisasi

Image
           Tentang Literasi  Martha C. Pengington ( 1996:186 ) mengatakan bahwa, secara fakta dokumen tertulis dapat survive lebih lama dibandingkan manusia itu sendiri, karena bahasa tulisan mudah dipelihara dari generasi sesuatu ke generasi berikutnya. 

CINTA ITU SEPERTI BERNAFAS “

 

“ CINTA ITU SEPERTI BERNAFAS “

OLEH : EKALAYA IRPAN PAMUJI,S.Sos

download (8).jpg

 

Pernahkah ketika kita melihat  seorang  wanita yang wajah cantik ,  lalu terpesona.  melihat uang setumpuk , mobil mewah , rumah mewah. Atau sebaliknya melihat wajah pas-pasan. Rumah tidak layak atau mobil odong-odong. Intinya antara Nilai materi.

Setiap Invidu apa yang terlihat di depan mata . secara spontan pasti menjawab. Apakah dengan lantang, atau menjawab dengan santai. Baik bentuk pujian atau bahkan cacian. Yang tergantung visual yang terlihat di depan mata.

Hal yang terkadang yang membuat miris adalah Nilai Materi yang selalu diagungkan atau disanjungkan. Atau bahkan di sombongkan. Mulai dari kepemilkan harta, Pangkat, Jabatan, dsb.

Setiap orang berhak memberikan pandangan atas apa yang ia rasakan dan ia lihat.  Contohnya saja  mengenai cerita tali persaudaraan di kaitkan dengan nilai materi yang di umbar – umbar dan di persombongkan.

Mungkin kita sering mendengar  ketika kita bersilaturohmi, atau berkomunikasi dengan saudara dan family atau dengan teman sering mendengar curhatan , cerita yang notabenya mengagungkan Nilai Material

Misalnya mendengarkan si anu  bercerita tentang : wooh,  saudar mu itu kerja di Perusahaan yang bunafit. Dengan gaji yang besar dan punya rumah bagaikan vila di puncak bogor. Atau si anu menjabat kepala cabang. yang gajinya mantap. Punya rumah, punya mobil . woow pokoknya top markotop.

Atau membanding suadara mu bahkan dirimu yang tidak punya jabatan, atau belum punya apa-apa .

Wuuh.. coba si anu masih kere, masih luntang lantung lha, kerja engak jelas lha.. semua serba susah. Seperti alur cerita madun. Atau cerita Siti Nurbaya Vs Datuk Maringih.

Ehhhh.. pasti menghela nafas.. hidup – hidup. Semua di ukur materi. Mulai dari gila jabatan lha, harta lha.. semuanya di ukur dengan nilai materi.

Bagaimana jadinya kalau persaudaraan di ukur dengan materi atau persahabatan di ukur dengan materi.. Semua bisa rontok. Seperti bunga sakura yang gugur di musim semi.

Memang betul sih. Hidup itu butuh materi. Mulai dari kebutuhan Sandang, pangan dan papan. Semuanya orientasinya adalah Nilai  materi. Yuk, kita lihat beberapa pendapat tentang nilai 

Menurut Prof. Dr. Notonegoro, nilai dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Nilai material yaitu segala hal yang berguna bagi manusia untuk kebutuhan jasmaninya.

2. Nilai vital yaitu segala hal yang berguna bagi manusia untuk mengadakan  aktivitas.

3. Nilai kerohanian yaitu segala hal yang berguna bagi manusia untuk kebutuhan rohaninya.

 

Off, dah tahukan bahwa nilai itu bukan hanya nilai materi saja. Tetapi nilai itu lebih luas maknanya.

Contoh kasus:  ketika pecahnya Kapal Titanic dengan sombonya kapten mengatakan bahwanya kapal titanic tidak akan tenggelam. Meskipun singkat cerita menambrak gunung Es. “ Beliau berkata tidak akan mungkin kapal pesiar yang begitu hebatnya akan tenggelam di perairan Samudra Atlantik”, selang beberapa menit sebelum terjadi menabrak Gunung Es.

Namun, apa yang terjadi begitu dengan suara dentuman keras brak---brakkkk.. terbelah lha menjadi dua.. seluruh awak dan penumpang beterbangan. bagaikan lalat berhamburan menyelamatkan nyawa masing –masing alias SDM ( Selamatkan diri masing-masing ) . pada saat itu orang – orang tidak memikirkan harta dan benda. Yang terpenting selamat dari dinginnya air laut.

 Sekoji adalah harta berharga waktu itu . buka  kapal pesiar dengan kemewahan waktu itu. Hanya ban yg dibutuhkan saat itu, sebagai pelampung untk bertahan hidup dengan ganasnya ombak lautan lepas yang bisa menengelamkan sesorang. Jika waktu itu menemukan cover uang dolar sekalipun dibandingkan pelampung. Tentu tetap memilih pelampung sebagai dewa penyelamat hidup . ketimbang cover dolar.

Masih dalam kisah yang sama antara  dua sejoli  penumpang Kapal Pesiar Titanic yang tenggelam  di Samudra Atlantik tepat pada tanggal 14 April 1912 pada tengaah malam yang diabadikan dalam Film layar lebar The Titanic . yaitu rose dan jack sebagai sebagai peran utama dalam layar lebar tersebut.

Yang pada ending kisahnya jack mengorbankan segala jiwa dan raganya demi rose agar bertahan hidup dari dingginya air laut Atlantik. Jack melepaskan gengaman tangannya dengan rose  hingga tarikan nafas terakhir. Kisah yang tragis antara dua sejoli Rose dan jack.

Cinta dan ketulusan itu lah nilai abadi bukan nilai materi semata yang kita tarik benang merah dari alur cerita The Titanic . yang terkenal dengan soundtrak lagunya 

“ My Heart  Go on “

Semoga dari sekelumit kisah dan cerita diatas dapat diambil pelajaran dan hikmah. Bahwahnya kehidupan bukan siapa yang paling kaya. Tetapi hidup adalah kebermanfaatan antara satu dengan yang lainya.

Bersahabatlah dan bersaudaralah   dengan cinta dan ketulusan. Bukan hanya kepentingan untung dan rugi

Karena suatu saat tiada guna harta dan benda.. hanya kepedulian dan kasih sayang itu jauh lebih berharga.

Di saat jasad masuk keranda. Apakah mobil mu bisa bicara. Hanya teman dan saudara yang setia serta amalmu yang begitu ikhlas menghantarkan kepergianmu...

Cintailah  yang hakiki yaitu kasih dan sayang yang tulus akan kembali kepangkuan pemilikNYA.

Comments

PERTENGKARAN YANG SESUNGGUHNYA DIUSIA MUDA ADALAH PERKELAHIAN MENCAPAI MASA DEPAN

APA ITU “ NYELIMPOK “

PESONA KRUIKU

“Peran Teknologi terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING (online) dan LURING (Offline) Menjadi Semakin Menyenangkan”.