Fenomena Sosial di Era Digitalisasi

Image
           Tentang Literasi  Martha C. Pengington ( 1996:186 ) mengatakan bahwa, secara fakta dokumen tertulis dapat survive lebih lama dibandingkan manusia itu sendiri, karena bahasa tulisan mudah dipelihara dari generasi sesuatu ke generasi berikutnya. 

AKANKAH, CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN !

 

AKANKAH, CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN !

OLEH : EKALAYA IRPAN PAMUJI,S.Sos


Nuasa cinta sangat kental terasa pada kisah Romio dan Juliet. Memadu kasih dan asmara. Seolah-olah dunia milik berdua. Segala perbedaan bukan jadi penghalang diantar keduanya. Kelas sosial bukan menjadi alasan untuk mengungkapkan  rasa, suka dan duka. Bila cinta sudah bercerita terkadang logika tidak bersua.

Cinta adalah suara hati yang tidak pernah lelah memanggil. Siapakah dia ?. kaya, miskin, cantik, ganteng, hal itu menjadi tidak berdaya. Ketika seorang dipanah asmara. ‘Lalu siapakah dia’, dia adalah seseorang yang bisa menarik simpati. Bagaikan bau bunga semerba ditaman surga.

Cinta bukan sebatas jatuh hati antara Adam dan Hawa atau sebaliknya. Hidup tanpa cinta bagaikan daun yang layu lalu mati ditiup angin lalu. Cerita cinta kali ini bukan maksud mendefinisikan ‘cinta asmara’ antara kaum Adam dan kuam Hawa.

Tetapi cinta dimaksud adalah cinta akan kepedulian, cinta akan perhatian, cinta akan kasih sayang. Dikhususkan untuk dunia pendidikan. Dibalik kegiatan proses belajar Daring (Dalam jaringan) tersimpan cerita sedih, lucu,  butuh perhatian sehingga tersimpan menjadi satu yaitu “cinta tidak cukup dikatakan”. 

1,5 bulan berlalu dalam kisah realitas siswa dan guru memadu kasih dalam dunia online . bagaikan kisah perjuangan cinta Bandung Bandawasa dengan Rara Jonggrang. Demi mewujudkan cintanya dengan Rara jonggrang. Bandung Bandawasa mewujudkan syarat untuk membuat Candi 1000 dalam satu malam.

Dengan memanggil makhluk halus dari perut Bumi. Dengan bantuan mereka, ia berhasil menyelesaikan 999 candi. Ketika Rara Jonggrang mendengar kabar bahwa candi ke-1000 hampir selesai, ia berusaha menggagalkan usaha Bandawasa.  Ia bangunkan dayang-dayang istana dan perempuan desa untuk mulai menumbuk padi dengan antan, serta memerintahkan agar gundukan jerami dibakar di sisi timur. Suara antan yang bertalu-talu mengesankan bahwa aktivitas subuh telah dimulai.

Sementara cahaya dari timur memberikan keasan bahwa sebentar lagi matahari akan terbit, sehingga para makhluk halus bersembunyi kembali ke perut Bumi. Akibatnya, hanya 999 candi yang berhasil dibuat sehingga usaha Bandung Bandawasa gagal. Setelah mengetahui bahwa semua itu adalah hasil kecurangan dan tipu muslihat Rara Jonggrang. Bandung Bandawasa amat murka dan mengutuk Rara Jonggrang agar menjadi batu. Sang putri berubah menjadi arca terindah untuk menggenapi candi terakhir.

Kisah diatas mencerminkan pengorbanan cinta luar biasa sang pangeran Bandung Bondowoso. Untuk meraih hati sang pujaan hati yaitu Rara Jonggrang. Namun yang pada akhirnya dikhiati oleh sikap Rara Jonggrang dalam mengapai cinta.

Seperti halnya dalam kisah antara perjuangan Guru meraih hati simpati untuk anaknya yaitu siswa dan siswa. Perjuangan keras dan pantang menyerah seolah-olah sebagai Bandung Bandawasa  apapun caranya, apapun bentuknya. Apakah pengajaran Daring ataupun Luring. Semua tindakan itu harus dilakukan disaat masa Covid -19.

Terkadang guru datang langsung kerumah siswa (Home Visit ). Dengan kunjungan guru ke rumah siswa. Akan mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh siswa yang bersangkutan. Berdasarkan observasi dilapangan banyak kendala yang dihadapi:

  1. Memiliki HP tetapi acuh bergabung di WA group kelas atau Classroom
  2. Tidak memiliki smartphone, Gadget, atau tidak memiliki paket data.
  3.  Bahkan  tidak ada  kabar dan berita

 

Kini diibaratkan cinta bertepuk sebelah tangan. Entah tangan yang mana yang harus di raih.

Seolah-olah siswa luput dari harapan hampa. Entah sadar atau tidak, namun  realitas berbicara.

Seandainya siswa akan mengerti arti cinta seorang guru maka ia tidak akan menyia-yiakan atas perjuangan dan pengorbanan dimasa pandemi ini.

 

Cinta bukan hanya sebatas kata-kata.  Ia bernafas butuh ruang saling mencintai, saling mengasihi. Tiada guna perjuangan Bandung Bondowoso atas sikap Roro Jongrang yang menghianati. Hingga membuat  999 candi gagal mencapai asa. Akibatnya digenapkan 1000 candi atas sumpah seorang Bandung Bondowoso  sehingga Roro Jongrang menjadi Arca.

 

 Siapkah yang menghiati cinta seorang guru di Era Digitalisasi . tiada lain dan tiada bukan hanya sikap Apatis (masa bodoh ) terhadap makna pembelajaran atau pengaruh  kecanduang game online. Mereka lebih suka berjam-jam bahkan bermalam hingga pagi diibaratkan orang mabuk menengak segelas tuak.

Mungkin kisah ini bagian realitas kecil yang larut dalam keadaan. Tersembunyi bagaikan misteri ilahi.

Jangan biarkan mereka larut dalam ketidak berdayaan. Seolah-olah tanpa masalah. Melihat tetapi tidak membaca, mendengar tetapi tidak memahami, berakal tetapi kurang berfikir. Jika dibiarkan berlarut-larut. Apa konsekwensinya.. !. “tentu kehilangan arah”. Seperti berjalan tanpa membawa bekal, tanpa membawa Peta atau  kompas. Entah.. entah kemana mereka ?

 

Cinta bertepuk sebelah tangan

Catatan Kesiswaan

 

Penulis : Ekalaya Irpan Pamuji,S.Sos

Pemerihan, 25 Agustus 2020

Comments

PERTENGKARAN YANG SESUNGGUHNYA DIUSIA MUDA ADALAH PERKELAHIAN MENCAPAI MASA DEPAN

APA ITU “ NYELIMPOK “

PESONA KRUIKU

“Peran Teknologi terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING (online) dan LURING (Offline) Menjadi Semakin Menyenangkan”.