Fenomena Sosial di Era Digitalisasi

Image
           Tentang Literasi  Martha C. Pengington ( 1996:186 ) mengatakan bahwa, secara fakta dokumen tertulis dapat survive lebih lama dibandingkan manusia itu sendiri, karena bahasa tulisan mudah dipelihara dari generasi sesuatu ke generasi berikutnya. 

MEMAKNAI KONFLIK



MEMAKNAI KONFLIK



Dalam proses interaksi sosial. Setiap individu tidak terlepas dari hubungan bermasyarakat. Istilah sosialnya adalah berintraksi. Dalam proses berinteraksi baik secara individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok. Terkadang selisih paham atau gagal paham.
Baik dalam setiap moment berinteraksi tidak jarang kita sebagai mahluk individu maupun masyarakat. Adakalanya silang pendapat atau berbeda pendapat. Apalagi membicarakan hal-hal yang masih hangat baik bersifat faktual, opini.atau masih viral istilah kerennya zaman sekarang.

Menurut KBBI ” Konflik ialah percekcokan, perselisihan atau pertentangan.
Pengertian konflik menurut Gillin dan Gillin adalah proses sosial yang dimana individu atau kelompok mencapai tujuan mereka secara langsung menantang pihak lain dengan cara kekerasan atau ancaman kekerasan, singkatnya dapat dikatakan bahwa konflik mengacu pada perjuangan di antara pihak yang besaingan, berusaha.
Dari pengertian konflik diatas dapat kita tarik benang merahnya. Bahwa konflik adalah percekcokan, silang pendapat bahkan bisa menimbulkan persaingan dan berujung pada kekerasan.
Secara sosioligis ada dua sifat konflik.
1.      Konflik Konstruktif :contonya perselisihan, perbedaan pendapat, debat kandidat, debat ILC di TVONe. Atau Forum Diskusi Ilmiah. Dsbnya.
2.      Konflik Destruktif :yaitu perasaan tidak senang, rasa benci, atau dendam menuju arah kekerasan.contonya kerusuhan, Tawuran, pembakaran. Dsbnya.

Faktor - faktor konflik yang terjadi dalam masyarakt ( Wirawan, 2010) :
1.      Perbedaan Antarindividu
2.      Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, pendapat atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggan dan identitas seseorang.
3.      Perbedaan kebudayaan
4.      Kepribadian seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
5.      Perbedaan Kepentingan
6.      Setiap individu ataupun kelompok sering memiliki kepentingan yang berbeda dengan individu atau kelompoknya.
7.      Perbedaan Sosial Budaya yang Terlalu Cepat
8.      Perbedaan Etnis
9.      Perbedaan Ras
10.  Perbedaan Agama.

Ehhmm..!, ‘Pernah berselisih paham atau berdebat’. Jangan-jangan pernah melakukan kekerasan.. Off stop..! Hidup ada aturan main bung! Ibarat bermain catur punya peran masing-masing dalam setiap langkah dan gerak.. Ada bom, ada kuda, ada Raja, Ratu, ada anak bawang.. Nah lho! Salah langkah skak mat.. Baru satu langkah langsung mati.. Hehe jadi kesel bukan kalau main cuma menghandalkan nafsu, tanpa berpikir panjang.
Perumpamaan bermain catur tadi. Bahwa setiap proses hubungan sosial pasti memiliki peran dan kepentingan masing-masing.

Sama halnya dengan konflik, atau perselisihan kadang hal sepele jadi bahan perdebatan bahkan menjadi pertikaian.
Pendukung A VS pendukung B, atau ego dalam berdebat bukan mengedepankan argumentasi logis dan objektif. Sampai-sampai adu jotos..." Yang penting menang", jika setiap perdebatan hanya medepankan ego Semata berarti ?
Belajar memahami arti perbedaan
Hargai setiap pendapat
Karena kita terlahir dari rahim yang berbeda
Logis, Objektif, dalam bertindak.
Semoga kita lebih bijak dalam melangkah
Agar memaknai setiap perbedaan dari faktor " individu " baik secara psikologis maupun secara sosiologisnya.



By, Ekalaya Irpan Pamuji, S. Sos
Bahan Baca :
Buku Paket Sosiologi 2
SMA Kelas XI
Yad Mulyadi dkk,



Menurut KBBI ” Konflik ialah percekcokan, perselisihan atau pertentangan.
Pengertian konflik menurut Gillin dan Gillin adalah proses sosial yang dimana individu atau kelompok mencapai tujuan mereka secara langsung menantang pihak lain dengan cara kekerasan atau ancaman kekerasan, singkatnya dapat dikatakan bahwa konflik mengacu pada perjuangan di antara pihak yang besaingan, berusaha.
Dari pengertian konflik diatas dapat kita tarik benang merahnya. Bahwa konflik adalah percekcokan, silang pendapat bahkan bisa menimbulkan persaingan dan berujung pada kekerasan.
Secara sosioligis ada dua sifat konflik.
1.      Konflik Konstruktif :contonya perselisihan, perbedaan pendapat, debat kandidat, debat ILC di TVONe. Atau Forum Diskusi Ilmiah. Dsbnya.
2.      Konflik Destruktif :yaitu perasaan tidak senang, rasa benci, atau dendam menuju arah kekerasan.contonya kerusuhan, Tawuran, pembakaran. Dsbnya.

Faktor - faktor konflik yang terjadi dalam masyarakt ( Wirawan, 2010) :
1.      Perbedaan Antarindividu
2.      Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, pendapat atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggan dan identitas seseorang.
3.      Perbedaan kebudayaan
4.      Kepribadian seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
5.      Perbedaan Kepentingan
6.      Setiap individu ataupun kelompok sering memiliki kepentingan yang berbeda dengan individu atau kelompoknya.
7.      Perbedaan Sosial Budaya yang Terlalu Cepat
8.      Perbedaan Etnis
9.      Perbedaan Ras
10.  Perbedaan Agama.

Ehhmm..!, ‘Pernah berselisih paham atau berdebat’. Jangan-jangan pernah melakukan kekerasan.. Off stop..! Hidup ada aturan main bung! Ibarat bermain catur punya peran masing-masing dalam setiap langkah dan gerak.. Ada bom, ada kuda, ada Raja, Ratu, ada anak bawang.. Nah lho! Salah langkah skak mat.. Baru satu langkah langsung mati.. Hehe jadi kesel bukan kalau main cuma menghandalkan nafsu, tanpa berpikir panjang.
Perumpamaan bermain catur tadi. Bahwa setiap proses hubungan sosial pasti memiliki peran dan kepentingan masing-masing.

Sama halnya dengan konflik, atau perselisihan kadang hal sepele jadi bahan perdebatan bahkan menjadi pertikaian.
Pendukung A VS pendukung B, atau ego dalam berdebat bukan mengedepankan argumentasi logis dan objektif. Sampai-sampai adu jotos..." Yang penting menang", jika setiap perdebatan hanya medepankan ego Semata berarti ?
Belajar memahami arti perbedaan
Hargai setiap pendapat
Karena kita terlahir dari rahim yang berbeda
Logis, Objektif, dalam bertindak.
Semoga kita lebih bijak dalam melangkah
Agar memaknai setiap perbedaan dari faktor " individu " baik secara psikologis maupun secara sosiologisnya.



By, Ekalaya Irpan Pamuji, S. Sos
Bahan Baca :
Buku Paket Sosiologi 2
SMA Kelas XI
Yad MMEMAKNAI KONFLIK
EKALAYA IRPAN PAMUJI,S.Sos

Dalam proses interaksi sosial. Setiap individu tidak terlepas dari hubungan bermasyarakat. Istilah sosialnya adalah berintraksi. Dalam proses berinteraksi baik secara individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok. Terkadang selisih paham atau gagal paham.
Baik dalam setiap moment berinteraksi tidak jarang kita sebagai mahluk individu maupun masyarakat. Adakalanya silang pendapat atau berbeda pendapat. Apalagi membicarakan hal-hal yang masih hangat baik bersifat faktual, opini.atau masih viral istilah kerennya zaman sekarang.

Menurut KBBI ” Konflik ialah percekcokan, perselisihan atau pertentangan.
Pengertian konflik menurut Gillin dan Gillin adalah proses sosial yang dimana individu atau kelompok mencapai tujuan mereka secara langsung menantang pihak lain dengan cara kekerasan atau ancaman kekerasan, singkatnya dapat dikatakan bahwa konflik mengacu pada perjuangan di antara pihak yang besaingan, berusaha.
Dari pengertian konflik diatas dapat kita tarik benang merahnya. Bahwa konflik adalah percekcokan, silang pendapat bahkan bisa menimbulkan persaingan dan berujung pada kekerasan.
Secara sosioligis ada dua sifat konflik.
1.      Konflik Konstruktif :contonya perselisihan, perbedaan pendapat, debat kandidat, debat ILC di TVONe. Atau Forum Diskusi Ilmiah. Dsbnya.
2.      Konflik Destruktif :yaitu perasaan tidak senang, rasa benci, atau dendam menuju arah kekerasan.contonya kerusuhan, Tawuran, pembakaran. Dsbnya.

Faktor - faktor konflik yang terjadi dalam masyarakt ( Wirawan, 2010) :
1.      Perbedaan Antarindividu
2.      Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, pendapat atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggan dan identitas seseorang.
3.      Perbedaan kebudayaan
4.      Kepribadian seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
5.      Perbedaan Kepentingan
6.      Setiap individu ataupun kelompok sering memiliki kepentingan yang berbeda dengan individu atau kelompoknya.
7.      Perbedaan Sosial Budaya yang Terlalu Cepat
8.      Perbedaan Etnis
9.      Perbedaan Ras
10.  Perbedaan Agama.

Ehhmm..!, ‘Pernah berselisih paham atau berdebat’. Jangan-jangan pernah melakukan kekerasan.. Off stop..! Hidup ada aturan main bung! Ibarat bermain catur punya peran masing-masing dalam setiap langkah dan gerak.. Ada bom, ada kuda, ada Raja, Ratu, ada anak bawang.. Nah lho! Salah langkah skak mat.. Baru satu langkah langsung mati.. Hehe jadi kesel bukan kalau main cuma menghandalkan nafsu, tanpa berpikir panjang.
Perumpamaan bermain catur tadi. Bahwa setiap proses hubungan sosial pasti memiliki peran dan kepentingan masing-masing.

Sama halnya dengan konflik, atau perselisihan kadang hal sepele jadi bahan perdebatan bahkan menjadi pertikaian.
Pendukung A VS pendukung B, atau ego dalam berdebat bukan mengedepankan argumentasi logis dan objektif. Sampai-sampai adu jotos..." Yang penting menang", jika setiap perdebatan hanya medepankan ego Semata berarti ?
Belajar memahami arti perbedaan
Hargai setiap pendapat
Karena kita terlahir dari rahim yang berbeda
Logis, Objektif, dalam bertindak.
Semoga kita lebih bijak dalam melangkah
Agar memaknai setiap perbedaan dari faktor " individu " baik secara psikologis maupun secara sosiologisnya.



By, Ekalaya Irpan Pamuji, S. Sos
Bahan Baca :
Buku Paket Sosiologi 2
SMA Kelas XI
Yad Mulyadi dkk,

 ulyadi dkk,


Comments

PERTENGKARAN YANG SESUNGGUHNYA DIUSIA MUDA ADALAH PERKELAHIAN MENCAPAI MASA DEPAN

APA ITU “ NYELIMPOK “

PESONA KRUIKU

“Peran Teknologi terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING (online) dan LURING (Offline) Menjadi Semakin Menyenangkan”.