Menurut KBBI ” Konflik ialah percekcokan,
perselisihan atau pertentangan.
Pengertian konflik menurut Gillin dan Gillin adalah proses sosial yang
dimana individu atau kelompok mencapai tujuan mereka secara langsung menantang
pihak lain dengan cara kekerasan atau ancaman kekerasan, singkatnya dapat
dikatakan bahwa konflik mengacu pada perjuangan di antara pihak yang besaingan,
berusaha.
Dari pengertian konflik diatas dapat kita tarik benang merahnya. Bahwa
konflik adalah percekcokan, silang pendapat bahkan bisa menimbulkan persaingan
dan berujung pada kekerasan.
Secara sosioligis ada dua sifat konflik.
1. Konflik Konstruktif
:contonya perselisihan, perbedaan pendapat, debat kandidat, debat ILC di TVONe.
Atau Forum Diskusi Ilmiah. Dsbnya.
2. Konflik Destruktif
:yaitu perasaan tidak senang, rasa benci, atau dendam menuju arah
kekerasan.contonya kerusuhan, Tawuran, pembakaran. Dsbnya.
Faktor - faktor konflik yang terjadi dalam masyarakt ( Wirawan, 2010) :
1. Perbedaan Antarindividu
2. Merupakan perbedaan yang
menyangkut perasaan, pendirian, pendapat atau ide yang berkaitan dengan harga
diri, kebanggan dan identitas seseorang.
3. Perbedaan kebudayaan
4. Kepribadian seseorang
dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
5. Perbedaan Kepentingan
6. Setiap individu ataupun
kelompok sering memiliki kepentingan yang berbeda dengan individu atau
kelompoknya.
7. Perbedaan Sosial Budaya
yang Terlalu Cepat
8. Perbedaan Etnis
9. Perbedaan Ras
10. Perbedaan Agama.
Ehhmm..!, ‘Pernah berselisih paham atau
berdebat’. Jangan-jangan pernah melakukan kekerasan.. Off stop..! Hidup ada
aturan main bung! Ibarat bermain catur punya peran masing-masing dalam setiap
langkah dan gerak.. Ada bom, ada kuda, ada Raja, Ratu, ada anak bawang.. Nah
lho! Salah langkah skak mat.. Baru satu langkah langsung mati.. Hehe jadi kesel
bukan kalau main cuma menghandalkan nafsu, tanpa berpikir panjang.
Perumpamaan bermain catur tadi. Bahwa setiap proses hubungan sosial pasti
memiliki peran dan kepentingan masing-masing.
Sama halnya dengan konflik, atau
perselisihan kadang hal sepele jadi bahan perdebatan bahkan menjadi pertikaian.
Pendukung A VS pendukung B, atau ego dalam berdebat bukan mengedepankan
argumentasi logis dan objektif. Sampai-sampai adu jotos..." Yang penting
menang", jika setiap perdebatan hanya medepankan ego Semata berarti ?
Belajar memahami arti perbedaan
Hargai setiap pendapat
Karena kita terlahir dari rahim yang berbeda
Logis, Objektif, dalam bertindak.
Semoga kita lebih bijak dalam melangkah
Agar memaknai setiap perbedaan dari faktor " individu " baik
secara psikologis maupun secara sosiologisnya.
By, Ekalaya Irpan Pamuji, S. Sos
Bahan Baca :
Buku Paket Sosiologi 2
SMA Kelas XI
Yad MMEMAKNAI
KONFLIK
EKALAYA
IRPAN PAMUJI,S.Sos
Dalam proses interaksi sosial. Setiap
individu tidak terlepas dari hubungan bermasyarakat. Istilah sosialnya adalah
berintraksi. Dalam proses berinteraksi baik secara individu dengan individu, individu
dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok. Terkadang selisih paham atau
gagal paham.
Baik dalam setiap moment berinteraksi tidak jarang kita sebagai mahluk
individu maupun masyarakat. Adakalanya silang pendapat atau berbeda pendapat.
Apalagi membicarakan hal-hal yang masih hangat baik bersifat faktual,
opini.atau masih viral istilah kerennya zaman sekarang.
Menurut KBBI ” Konflik ialah percekcokan,
perselisihan atau pertentangan.
Pengertian konflik menurut Gillin dan Gillin adalah proses sosial yang
dimana individu atau kelompok mencapai tujuan mereka secara langsung menantang
pihak lain dengan cara kekerasan atau ancaman kekerasan, singkatnya dapat
dikatakan bahwa konflik mengacu pada perjuangan di antara pihak yang besaingan,
berusaha.
Dari pengertian konflik diatas dapat kita tarik benang merahnya. Bahwa
konflik adalah percekcokan, silang pendapat bahkan bisa menimbulkan persaingan
dan berujung pada kekerasan.
Secara sosioligis ada dua sifat konflik.
1. Konflik Konstruktif
:contonya perselisihan, perbedaan pendapat, debat kandidat, debat ILC di TVONe.
Atau Forum Diskusi Ilmiah. Dsbnya.
2. Konflik Destruktif
:yaitu perasaan tidak senang, rasa benci, atau dendam menuju arah
kekerasan.contonya kerusuhan, Tawuran, pembakaran. Dsbnya.
Faktor - faktor konflik yang terjadi dalam masyarakt ( Wirawan, 2010) :
1. Perbedaan Antarindividu
2. Merupakan perbedaan yang
menyangkut perasaan, pendirian, pendapat atau ide yang berkaitan dengan harga
diri, kebanggan dan identitas seseorang.
3. Perbedaan kebudayaan
4. Kepribadian seseorang
dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
5. Perbedaan Kepentingan
6. Setiap individu ataupun
kelompok sering memiliki kepentingan yang berbeda dengan individu atau
kelompoknya.
7. Perbedaan Sosial Budaya
yang Terlalu Cepat
8. Perbedaan Etnis
9. Perbedaan Ras
10. Perbedaan Agama.
Ehhmm..!, ‘Pernah berselisih paham atau
berdebat’. Jangan-jangan pernah melakukan kekerasan.. Off stop..! Hidup ada
aturan main bung! Ibarat bermain catur punya peran masing-masing dalam setiap
langkah dan gerak.. Ada bom, ada kuda, ada Raja, Ratu, ada anak bawang.. Nah
lho! Salah langkah skak mat.. Baru satu langkah langsung mati.. Hehe jadi kesel
bukan kalau main cuma menghandalkan nafsu, tanpa berpikir panjang.
Perumpamaan bermain catur tadi. Bahwa setiap proses hubungan sosial pasti
memiliki peran dan kepentingan masing-masing.
Sama halnya dengan konflik, atau
perselisihan kadang hal sepele jadi bahan perdebatan bahkan menjadi pertikaian.
Pendukung A VS pendukung B, atau ego dalam berdebat bukan mengedepankan
argumentasi logis dan objektif. Sampai-sampai adu jotos..." Yang penting
menang", jika setiap perdebatan hanya medepankan ego Semata berarti ?
Belajar memahami arti perbedaan
Hargai setiap pendapat
Karena kita terlahir dari rahim yang berbeda
Logis, Objektif, dalam bertindak.
Semoga kita lebih bijak dalam melangkah
Agar memaknai setiap perbedaan dari faktor " individu " baik
secara psikologis maupun secara sosiologisnya.
By, Ekalaya Irpan Pamuji, S. Sos
Bahan Baca :
Buku Paket Sosiologi 2
SMA Kelas XI
Yad Mulyadi dkk,
ulyadi dkk,
Comments
Post a Comment